AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 20 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 20 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 20 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 20 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Market Pagi Ini: Euro Belum Meyakinkan, Bitcoin Bangkit dari Zona Oversold?

Inbizia 26 Jul 2022
Dibaca Normal 5 Menit
berita >   #bitcoin   #euro   #market   #market-pagi-ini   #oversold
Di tengah penantian pengumuman suku bunga The Fed, buyer Euro masih ragu mendorong kenaikan harga. Sementara itu, teknikal Bitcoin sudah mengindikasikan bullish meski latar fundamentalnya meragukan.

Selamat pagi, para pencari profit! Kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 bps sudah hampir pasti terjadi, tetapi bukan berarti pasar tak harap-harap cemas mengantisipasi pengumuman tersebut. Kenaikan EUR/USD tertahan, dua kripto terpopuler (ETH dan BTC) masih dalam mode tunggu, emas terkonsolidasi, dan saham-saham menunjukkan sentimen beragam. Yuk simak ulasannya satu per satu.

 

Forex

Setelah minggu lalu Dolar AS reli melawan Yen Jepang, hari ini USD/JPY tampak naik tipis. Di sisi lain, EUR/USD masih terus berada di kondisi sideways. Simak rekap pasar USD/JPY dan EUR/USD berikut ini:

Fundamental

  • Mengawali minggu ini, EUR/USD tampak flat di sekitar 1.0200-an setelah mendapat sedikit dorongan dari pengumuman hawkish Bank Sentral Eropa.
  • Presiden Christine Lagarde mengatakan bahwa ECB siap untuk menaikkan suku bunga selama diperlukan untuk mengendalikan inflasi.
  • Pembuata kebijakan ECB lainnya, Martins Kazaks, juga mensinyalkan jika bank sentral kemungkinan "belum selesai" dengan kenaikan suku bunga besar, sehingga masih membuka peluang untuk rate hike 50 bps lagi.
  • USD/JPY memperbarui Low intraday di level 136.30 selama jam pertama pembukaan sesi Tokyo pada hari ini.
  • BoJ sepakat tentang perlunya mempertahankan suku bunga super rendah untuk mendukung ekonomi yang rapuh dan memastikan kenaikan inflasi serta upah.
  • Bank sentral Jepang juga menyoroti kenaikan harga komoditas yang berkontribusi menekan kondisi perekonomian saat ini.

Teknikal

  • EUR/USD terus bergerak sideways karena pasar sedang berada di tengah 2 target penting: level terendah 2017 dan angka psikologis 1.0000.
  • Semakin lama pasar berada di kondisi sideways pada level harga ini, kemungkinan terjadinya breakout ke atas maupun ke bawah menjadi 50:50.
  • USD/JPY menghentikan serangkaian Lower Highs dan Lows di minggu lalu setelah bertahan di atas level terendah bulanan (134.70)
  • Nilai tukar USD/JPY dapat terus menunjukkan trend bullish karena SMA 50 (133.68) mensinyalkan pergerakan positif.
  • Menurut David Song dari Dailyfx, kurangnya momentum untuk menembus support 135.30 dapat mendorong USD/JPY kembali ke atas level 137.40 hingga 137.80.

 

Kripto

Bitcoin dan Ethereum mengalami pergerakan ekstrem karena menunggu pengumuman FOMC. Sebagai dampaknya, ETH dan BTC dalam keadaan wait and see.

Fundamental

  • Market kripto sedang menantikan hasil rapat FOMC berikutnya.
  • The Fed diperkirakan akan menerapkan kenaikan suku bunga 75 basis poin dalam upaya mengekang inflasi AS yang mencapai 9.1% di bulan lalu.
  • Kenaikan suku bunga cenderung berdampak negatif karena kebanyakan investor kripto akan menjual kepemilikan aset mereka untuk mengambil keuntungan.
  • Harga Ethereum kembali volatile karena dipengaruhi 2 faktor fundamental yang saling berlawanan, yaitu: transisi Ethereum ke Proof-of-Stake dan kondisi ekonomi global yang masih suram.
  • Euforia seputar potensi perpindahan Ethereum ke Proof-of-Stake pada bulan September membuat harganya melonjak 45%.
  • Sebaliknya, hambatan ekonomi makro dari sikap hawkish The Fed menjadi penghambat reli Ethereum untuk naik lebih jauh.
  • Bitcoin juga mengalami hambatan yang sama seperti: kenaikan suku bunga AS, inflasi, serta runtuhnya beberapa perusahaan pemegang kripto tinggi seperti Three Arrows Capital, Terra, dll.

Teknikal

  • Analisa PostyXBT melihat ada potensi pada jangka pendek dengan munculnya pola retracement terbalik dan swing harga di dalam Ascending Channel Pattern. Hal tersebut mengindikasikan bahwa ETH bisa berpotensi menyentuh $1,700 di akhir bulan Juli bila polanya terkonfirmasi.
  • Namun, Indikator RSI menunjukkan perbedaan yang mencolok yaitu munculnya bearish divergence. Jika ETH kembali ditutup di bawah area support EMA 50 H4 di harga $1500 dan garis Fibonacci sekitar $1475, maka ada potensi penurunan kembali.
  • Berdasarkan Indikator RSI mingguan, BTC berada di area "oversold" setelah turun di bawah garis 30 pada 13 Juni. Ini adalah pertama kalinya BTC tergelincir ke wilayah oversold sejak Desember 2018. Namun, harga Bitcoin sejatinya telah rebound sejak 18 Juni.

Chart Bitcoin

 

Emas

Kekhawatiran resesi global masih mendominasi sentimen investor di pasar. Namun, potensi kenaikan suku bunga acuan yang akan dirilis The Fed minggu ini cenderung membatasi pergerakan harga emas.

Fundamental

  • Harga emas di pasar spot turun dari level tertinggi awal minggu ini, yaitu $1736.23 per troy ons menjadi di sekitar $1718 saat penutupan pasar.
  • Volatilitas emas menjadi terbatas dengan sentimen pasar yang berubah-ubah dan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan USD.
  • Sentimen pasar masih memburuk dan didominasi oleh kekhawatiran resesi global.
  • Indeks USD berusaha mempertahankan penguatan, namun belum mampu kembali ke level tertinggi sebelumnya.

Teknikal

  • Pada chart daily, XAU/USD masih terbilang bearish dengan resistance dinamis (SMA 20) di sekitar $1745.
  • Indikator RSI telah menunjukkan penurunan mendekati oversold.
  • Pada chart H4, XAU/USD masih di bawah SMA 100, namun tampak mulai bergerak di atas SMA 20.
  • Indikator Momentum H4 tengah menuju kenaikan di atas garis tengahnya, sementara untuk sinyal RSI berpotensi menembus ke bawah level 50.
  • Analis FXStreet, Valeria Bednarik, memperkirakan jika breakout di bawah harga $1697.50 akan kembali memperkuat sentimen penurunan emas.
  • Level-level support ada di 1710.10, 1697.50, dan 1689.90
  • Level-level resistance diperkirakan ada di 1727.20, 1736.70, dan 1745.33

 

Saham

Secara garis besar, pasar saham AS menunjukkan sentimen beragam karena antisipasi jelang FOMC bulan Juli. Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan mulai memasuki jalur merah. Akan tetapi, analis meyakini bahwa prospek kinerja saham Indonesia masih cukup baik berkat dukungan beberapa faktor.

Saham AS

  • S&P 500 menguat sebesar 0.13% ke 3966 berkat penguatan solid harga minyak dan gas alam.
  • Sementara itu, NASDAQ 100 tergelincir turun sebanyak 0.55% ke 12,328 akibat reli yield obligasi AS.
  • Jatuhnya saham beberapa perusahaan IT seperti Nvidia, Meta Platforms, dan Adobe turut menjadi penyebab kemerosotan NASDAQ 100.

Saham Indonesia

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0.41% ke level 6858.41.
  • Menurut Analis Phillip Sekuritas, Helen, pasar saat ini tengah menantikan rilis kinerja keuangan kuartal kedua.
  • Helen juga meyakini bahwa Bursa Indonesia masih layak untuk diperhatikan karena didukung oleh beberapa faktor.
  • Beberapa diantaranya adalah data ekonomi yang masih positif berkat tingginya harga komoditas, pertumbuhan kinerja emiten, dan pulihnya aktivitas ekonomi.

 

Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.

Terkait Lainnya
 
AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 20 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 20 jam lalu, #Forex Teknikal

Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 20 jam lalu, #Forex Teknikal

EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 20 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Nanang |  23 Jan 2012

high n low utk mengetahui Average market, mhn dijelaskan. Patokan high n low dilihat dimana? misal kita dg TF H1 bagaimana open posisinya?

Lihat Reply [4]

Bung nanang,, Untuk mengetahui High Low,, ada pada meta trader dari broker yang anda Gunakan. Anda bisa menghitungnya dengan cara High + Low : 2 = Average market. Jika harga ada di atas Avrage market, maka ada kecendrungan naik. demikianpun sebaliknya. Di TF manapun  High Low bisa dilihat karena ini harga  sedang  diperdagangkan dalam hari tersebut.

Untuk Open Posisi maka anda perlu menambangkan analisa lainnya untuk memperkuat pengambilan open posisi anda. Average market Cocok pula digunakan di TF m1-m5 untuk Trade secara scalper.  thanks

Basir   23 Jan 2012

Untuk Nanang,

Teknik average market (atau harga tengah) sebenarnya hampir sama dengan penerapan teknik Pivot Point (harga tengah). Terdapat banyak cara untuk menentukan titik Pivot Point, namun cara perhitungan yang umum digunakan adalah :

  • PP = (High + Low + Close) : 3

Lalu dari mana kita bisa mendapatkan patokan data High, Low, Close tersebut? Umumnya data tersebut diambil dari sesi perdagangan sebelumnya (Daily). Pengaplikasian PP ini pun terbilang cukup sederhana. Jika harga bergerak diatas titik PP, maka bisa dibilang market bersentimen bullish. Sebaliknya, jika harga bergerak dibawahnya, maka market cenderung bersentimen bearish.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   24 May 2019

Selama ini perhitungan level harga dengan rumasan tertentu memunculkan pivot ponit, camarilla dan yang lainnya.

Tentunya perlu ada kajian atas apa yang anda maksudkan. namun demikian anda bisa lakukan uji coba. semoga menjadi gaya trading bagi anda sendiri.

Thanks.

Basir   21 Nov 2014

Penghitungan pada average market apa bisa digunakan sebagai pivot point juga?

Nur Salam   21 Nov 2014
 Arip Sanjaya |  16 May 2012

tolong pak admin bisa jelaskan secara singkat bagaimana cara memprediksi trend market hitungan hari dan mingguan,, saya sering OP pake TF 1 ,, sebaiknya menganalisa trend market menggunakan TF berapa ???

Lihat Reply [21]

Kalau TF 1 berarti per satu menit. Jika anda ingin memprediksi tren harian perhatikan TF D1.  Jika ingin melihat trend mingguan maka lihat TF mingguan. Perlu di pahami jika menggunakan H4, maka sama artinya 1 candle yang bergerak mewakili pergerakan selama 4 jam.  Jika menggunakan D1 , maka pergerakan 1 candle mewakili pergerakan selama 1 hari. Jika menggunakan TF1  ini berarti setiap 1 menit candle akan berubah.

/

Anda bisa mempelajari pola pola candle. dan anda bisa padukan dengan tehnikal yang nada gunakan.
thanks

Basir   16 May 2012

@Arip Sanjaya:

Secara sederhana, cara memprediksi trend market harian adalah menggunakan time frame Daily dan memprediksi trend mingguan menggunakan time frame Weekly. Apabila OP pake TF H1, maka cukup menganalisa trend Daily, kemudian OP di H1.  

Kiki R   12 Sep 2019

Apa fungsi tren mingguan atau bulanan, jika misalnya trader hanya menggunakan timeframe kecil D1 atau H4?

Yusuf Muntaz   12 Sep 2022

Tren di mingguan atau bulanan digunakan oleh swing trader dan position trader.

Dua tipe trader ini trading dengan berpatokan tren pada time frame Weekly dan Monthly.

Scalper dan daytrader tidak menggunakan time frame ini karena terlalu besar.

Kiki R   13 Sep 2022

Jika menggunakan price action, apa saja pola yang perlu dipelajari untuk bisa memprediksi tren market yang sedang terjadi? Saya biasanya main di pair Eur/usd, mohon bisa disertai contoh gambarnya kalau tidak merepotkan, terima kasih.

Asman   22 Dec 2022

Day-trader dapat menggunakan timeframe mingguan dan bulanan untuk mengetahui tren besar (major trend). Ini sangat bermanfaat, khususnya bagi trader yang menggunakan strategi ngikut tren (trend-following).

Contohnya begini:

Ada sinyal buy pada timeframe kecil (D1/H4), tapi tren besar pada mingguan/bulanan itu masih bearish. Dalam situasi ini, trend-follower mungkin memilih untuk tidak mengeksekusi sinyal. Ia baru akan open buy jika sinyal pada timeframe kecil itu selaras dengan tren besarnya.

Aisha   22 Dec 2022

Bagaimana cara mengetahui apakah sebuah trend akan berlangsung lama atau cuma sejenak? Bisa pakai indikator apa ya? Karena sering kejadian baru OP malah harganya berbalik arah. Mohon arahannya pak/bu

Sugeng Riyadi   23 Dec 2022

@Asman: Pola yang Anda pelajari untuk memprediksi tren adalah pola grafik pembalikan.

Pola grafik pembalikan ada banyak, diantaranya yaitu head and shoulders/inverted head and shoulders, double top/bottom, triple top/bottom, rising/falling wedge, 

Salah satu pola grafik pembalikan yang paling bagus akurasinya adalah head and shoulders (inverted head and shoulders).

Jika pola ini terbentuk dan valid di market, maka ada peluang besar tren harga berubah.

Mari kita lihat contohnya di grafik. 

Cara Prediksi Tren Market Harian Dan Mingguan

Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa melihat artikel berikut ini: Teknik Analisa Chart Pattern Dalam Strategi Trading Forex

Kiki R   25 Dec 2022

@Sugeng Riyadi:

Ketika OP lalu mendadak harganya berbalik arah, itu tidak lantas berarti tren-nya berubah. Itu bisa jadi karena kamu kena spread, atau koreksi tren yang cuma sebentar.

Coba pahami lagi konsep spread dan tren.

Spread adalah selisih antara kurs beli dan kurs jual. Ketika kita baru open posisi, pasti terlihat negatif karena kena spread ini. Tapi coba tunggu beberapa waktu. Jika prediksi tepat, harga kemudian akan bergerak ke arah sesuai prediksi. Berapa lama waktu yang diperlukan? Itu tergantung pada gaya trading, timeframe, dan strategi yang kamu pakai.

Tren adalah kecenderungan pergerakan harga dalam jangka waktu tertentu. Tren umumnya ada tiga: bullish, sideways, dan bearish. Kita bisa lihat tren dari arah grafik pergerakan harga.

Ketika terlihat grafik kelihatan naik, berarti tren bullish. Ketika harga baru naik dari 100 jadi 101, itu bukan tren bullish.

Masih bingung? Coba lihat gambar di bawah ini.

EURUSD

Kelihatan sekali bahwa trennya naik. Tapi, dalam perjalanan naik itu tetap ada beberapa candle merah yang menunjukkan penurunan harga. Nah, penurunan harga yang sebentar itu bukanlah tren.

Pertanyaannya sekarang: apakah "kejadian baru OP malah berbalik arah" yang kamu alami itu cuma spread, koreksi sebentar, atau benar-benar perubahan tren yang signifikan? Coba cek lagi jurnal trading kamu.

Aisha   29 Dec 2022

Apakah master-master di sini juga menggunakan time frame Weekly? Bagaimana cara menggunakan timeframe weekly?

Kasim   29 Dec 2022

@Kasim:

Dikarenakan lebih sering mengambil peluang Intraday dan Swing, saya pribadi biasanya hanya melihat time frame Weekly pada waktu-waktu tertentu saja, utamanya saat harga dari time frame Daily yang saya gunakan sebagai acuan untuk tren tidak menampakkan apa-apa. Tujuannya tentu saja untuk melihat tren serta apa yang sedang diceritakan time frame Weekly saat itu. Hal ini juga hanya terjadi beberapa waktu saja dalam setahun dan biasanya saat time frame Daily sedang berada dalam masa Sideways.

Cara menggunakan dalam hal apa yang bapak maksud di sini? Jika dalam kasus time frame Weekly digunakan sebagai time frame Entry, maka analisanya akan kurang lebih sama ketika bapak menggunakan time frame lainnya untuk Entry. Perbedaan utamanya hanya ada dalam jumlah sinyal yang muncul jauh lebih sedikit dibandingkan dengan time frame yang lebih pendek.

Nur Salim   31 Dec 2022

Weekly itu terlalu lama ya. Biasanya weekly cuma dibuka buat ngecek tren mayor aja, trus analisis entry pakai timeframe daily, h4, atau h1.

Jadi gini. Cek weekly/monthly untuk lihat bullish atau bearish. Kalau bullish, nanti cari sinyal buy di timeframe bawahnya. Kalau bearish, nanti cari sinyal sell di timeframe bawahnya.

Sofiyan   1 Jan 2023

@Sofiyan:

Untuk beberapa trader memang benar adanya bahwa menunggu harga di time frame Weekly itu sangat lama pak. Hanya saja ada beberapa trader yang memang menggunakan time frame tersebut sebagai dasar dari open posisi yang digunakan. Biasanya trader-trader seperti ini lebih mengarah pada investor yang menahan posisinya hingga beberapa bulan bahkan tahun.

Untuk melihat kondisi tren di time frame Weekly sendiri sebenarnya sama dengan time frame kecil lainnya pak. Metode paling dasar adalah mengaplikasikan Dow Theory dengan melihat struktur pasar saat ini. Untuk yang lebih simple, bapak juga bisa menggunakan Moving Average periode 20,50, bahkan 100 untuk melihat trennya.

Nur Salim   3 Jan 2023

kalau open posisi menggunakan MA di tf weekly apakah profitnya bisa lebih besar jika dibandingkan dengan tf kecil seperti M15 atau M30 pak? Kira-kira berapa lama waktu posisi terbuka jika menggunakan MA itu?

Sofiyan   5 Jan 2023

@Sofiyan:

Jika dibandingkan dengan menggunakan 1 open posisi saja maka open di tf Weekly memang akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada 1 posisi di tf M15 dan M30. Hanya saja jika dibandingkan dengan tingkat keuntungannya selama periode waktu tertentu maka tidak demikian tentunya.

Untuk open posisi dengan MA di tf Weekly, saat kondisi sedang sideway order biasanya akan bertahan dalam rentang 2-3 bulan sebelum ditutup dengan kerugian. Sedangkan jika pasar sedang trending, order bisa dibuka dalam rentang 1-2 tahun bahkan lebih.

Nur Salim   10 Jan 2023

Apakah tren harian dan mingguan bisa berbeda pak seperti di tf kecil? lalu karena keduanya kan sama2 tren tf besar, jika berbeda mana yang harus kita ikuti?

Halim Hidayat   13 Jan 2023

Jawaban untuk Halim Hidayat:

  • Apakah tren harian dan mingguan bisa berbeda pak seperti di tf kecil? 

Sangat bisa terjadi dan memang seharusnya berbeda.

Contohnya time frame harian (Daily) sedang turun, tapi di M5 harga sedang tren naik.

Ternyata tren naik di M5 tersebut adalah koreksi di time frame Daily.

  • lalu karena keduanya kan sama2 tren tf besar, jika berbeda mana yang harus kita ikuti?

Ikuti time frame besarnya. Gunakan time frame kecil untuk melihat detail pergerakan harga dan pertarungan kekuatan antara seller dan buyer.

Contohnya kamu berpatokan trend di Daily. Ternyata saat ini di Daily trend sedang naik.

Nah, kamu bisa masuk ke M15 yang sedang tren turun untuk melihat apakah koreksi sudah selesai apa belum.

Saat di M15 sudah ada pola pembalikan arah dari turun menjadi naik, maka kamu bisa entry buy di M15.

Jadi, kamu entry dengan arah naik di Daily tapi masuk buy di M15.

Kiki R   16 Jan 2023

Halim Hidayat:

Stuju, bener nih kata bang kiki.

Trus sebenernya gak penting ikut mana aja, bisapilih sendiri sesuai sistem ya. Yang penting itu KONSISTEN.

Umpamanya biasanya pakai referensi tren Daily dan lalu entry pakai M15, ya mesti gitu terus sampai seterus terusnya. Jangan sampai hari ini pakai D1/M15, trus besok pakai W1/M10. ambyar kalau beda-beda terus kyk gini

Hendi   17 Mar 2023

Hendi: Kak sy agak sdikit bingung mengenai penggunaan Timeframe. Jadi, mengenai timeframe nih kak, apakah ada ketentuan dalam penggunaan timeframe? Jadi misalkan kan kakak kakak lgi ngebahas daily trend , maka menggunakan timeframe 15 menit. Nah apakah ini baku, harus menggunakan 15 menit, atau sbnrnya bisa jga menggunakan kombinasi dri berbagai timeframe. Karena dalam pembahasan timeframe tadi sndiri bisa ngeliat TF 5 menit jga dll.

Kmudian saya kan brncana utk swing trading krna ga ada wktu buat benaran fokus ke chart sperti day trading dan scalping, timeframe apakah yg cocok utk saya? Terima kasih sblmnya

Victor   17 Mar 2023

Victor:

---> apakah ada ketentuan dalam penggunaan timeframe? Jadi misalkan kan kakak kakak lgi ngebahas daily trend , maka menggunakan timeframe 15 menit. Nah apakah ini baku?

Tidak ada aturan baku dalam memilih timeframe yang akan dianalisis.

Istilah "daily trend" artinya "tren harian". Nah, tren harian itu bisa dilihat dari timeframe berapa saja mulai dari tickchart sampai D1.

Kalau kita sendiri mau trading Daily, juga bebas untuk memilih timeframe berapa saja mulai dari tickchart sampai D1.

--->Kmudian saya kan brncana utk swing trading krna ga ada wktu buat benaran fokus ke chart sperti day trading dan scalping, timeframe apakah yg cocok utk saya?

Swing trading sebaiknya jangan gunakan timeframe yang terlalu kecil, tapi juga jangan terlalu besar. Pilihlah timeframe antara H1, H4, dan D1 untuk trading. Kemudian untuk referensi bisa melihat antara D1 sampai W1.

Aisha   22 Mar 2023

@ Asman:

- Jika menggunakan price action, apa saja pola yang perlu dipelajari untuk bisa memprediksi tren market yang sedang terjadi? Saya biasanya main di pair Eur/usd, …

Ada 2 jenis, yaitu formasi candlestick (candlestick patterns) dan pola-pola yang terbentuk pada chart (chart patterns). Candlesticj patterns yang sering muncul adalah pin bar, inside bar, bullish engulfing, bearish engulfing, morning star, evening star dll.

Mengenai price action candlestick patterns yang sering muncul, silahkan baca:
Teknik Price Action, Metode Trading Sederhana Yang Dapat Diandalkan

Selanjutnya, pola-pola chart atau chart patterns yang sering muncul pada EUR/USD adalah head and shoulders, double / triple top, dan juga double / triple bottom.

Untuk contohnya pada EUR/USD, silahkan perhatikan pada chart daily berikut ini:

Cara Prediksi Tren Market Harian Dan Mingguan

M Singgih   30 Oct 2023
 Ginanjar |  2 Dec 2020

Oversold atau Overbought, seharusnya open posisi apa? Soalnya ketika oversold kan harga jenuh >> kemungkinan akan naik lagi>>Jadi saya buka BUY. Tapi kok harganya semakin jatuh ya pak, ga kunjung balik? Dan sebaliknya untuk overbought juga sama harga semakin naik. Apakah saya yang salah setting RSI nya?

Lihat Reply [31]

@ Ginanjar:

Sinyal overbought dan oversold yang ditunjukkan oleh indikator oscillator (RSI, stochastic dsb) digunakan untuk entry pada saat pergerakan harga sedang sideways atau ranging, yaitu bergerak dalam range yang terbatas. Sebagai referensi bacaan, silahkan simak 3 Tips Trading Dengan Indikator RSI berikut.

Jika pergerakan harga sedang trending atau berubah dari sideways menjadi trending (baik uptrend atau downtrend), maka sinyal overbought dan oversold tidak berlaku. Untuk mengetahui pergerakan harga sedang sideways atau trending, bisa diamati dari indikator ADX. Jika ADX melebihi level 25, maka diasumsikan pergerakan harga sedang trending. 

M Singgih   3 Dec 2020

Hemmm..berarti saya salah pakai indikator ini..soalnya benar, benar seperti yang Anda bilang, saya tradingnya trendnya kebetulan naik..

Kalau pakai indikator ADX biasanya dipasangkan sama indikator apa gan? Apa cukup dengan indikator ADX aja?

Ginanjar   4 Dec 2020

@ Ginanjar:

Kombinasi indikator trend biasanya adalah moving average (SMA atau EMA), MACD, parabolic SAR dan ADX. Untuk melihat volatilitas pergerakan harga bisa digunakan indikator Bollinger Bands bersamaan dengan indikator trend.

 

M Singgih   6 Dec 2020

Pak ketika terjadi Overbought dan Oversold,..itu dianjurkan untuk buka posisi atau justru dilarang ya? Soalnya ada beberapa artikel yang menyarankan dan ada juga yang tidak menyarankan pembukaan posisi saat Overbought/Oversold.

Kalau iya dianjurkan buka posisi. Gimana skemanya? pembukaan posisi dilakukan ketika sudah terjadi Overbought dan Oversold, atau candle hendak mengalami Overbought/Oversold (mem-break garis 80/30)? Makasih pak

Robin   25 Feb 2021

@ Robin:

- Pak ketika terjadi Overbought dan Oversold,..itu dianjurkan untuk buka posisi atau justru dilarang ya?

Jika pergerakan harga sedang sideways, maka keadaan overbought atau oversold adalah sinyal untuk membuka posisi. Saat overbought maka open sell, dan saat oversold open buy.


- … pembukaan posisi dilakukan ketika sudah terjadi Overbought dan Oversold, atau candle hendak mengalami Overbought/Oversold (mem-break garis 80/30)?

Pembukaan posisi dilakukan ketika kurva indikator oscillator (RSI, stochastic atau CCI) sudah berada pada area overbought atau oversold. Bukan candle-nya, tetapi kurva indikatornya. Candle tidak mengenali keadaan overbought atau oversold.

M Singgih   26 Feb 2021

@Edi Aminoto: Ada, namanya komisi. Ada broker yang tanpa komisi dan ada juga yang menggunakan komisi.

Lihat di detail akun yang Anda gunakan mengenai komisi transaksi.

Kiki R   5 Apr 2022

@ Darminto:

Adanya istilah overbought atau jenuh beli dan oversold atau jenuh jual pada indikator jenis oscillator (RSI, stochastic, CCI, dsb) adalah sebagai sinyal untuk membuka posisi pada saat pergerakan harga dalam keadaan sideways.

Ketika harga berada pada area overboght atau jenuh beli berarti sinyal untuk sell, dan sebaliknya ketika harga berada pada area oversold atau jenuh jual berarti sinyal untuk buy.

Jika pergerakan harga dalam keadaan trending, baik uptrend maupun downtrend, atau berubah dari sideways menjadi trending, maka sinyal dari overbought dan oversold tidak berlaku. Dalam hal ini trader bisa mengamati keadaan divergensi antara pergerakan harga dan penunjukkan kurva indikator oscillator.

Untuk penjelasan mengenai fungsi overbought dan oversold, silahkan baca:
Apa Fungsi Overbought Dan Oversold Dalam Trading Forex?

M Singgih   11 Apr 2022

@ Aslam Khan:

Overbought atau keadaan jenuh beli dan oversold atau keadaan jenuh jual hanya berlaku atau valid jika pergerakan harga sedang sideways. Ketika pergerakan harga sedang trending (uptrend atau downtrend) maka keadaan overbought dan oversold tidak valid.

Mengenai time frame, semakin tinggi time frame yang digunakan maka akan semakin akurat area overbought dan oversold yang ditunjukkan. Misal overbought dan oversold yang terjadi pada time frame daily akan lebih akurat dibandingkan dengan yang terjadi pada time frame 30 menit (M30).

M Singgih   13 Apr 2022

@ Ardi Yanto:

Sinyal untuk entry biasanya diamati dari price action yang terbentuk, kemudian konfirmasikan dengan indikator teknikal. Jika terkonfirmasi berarti sinyal tsb valid dan bisa entry. Sebaliknya jika tidak terkonfirmasi oleh indikator teknikal, maka jangan entry dulu, tunggu sampai terkonfirmasi.

Price action bisa berupa single candle seperti pin bar, doji, hammer, shooting star, dsb. Bisa juga double candle seperti bullish / bearish engulfing, double top, double bottom, dsb. Bisa tripe candle seperti morning star dan evening star. Bisa juga multi candle yaitu pola-pola pada chart seperti head and shoulders.

Misal terjadi bullish engulfing candle dan indikator trend misal titik parabolic SAR berada di bawah candle, maka sinyal bullish terkonfirmasi dan trader bisa entry buy.

Untuk penjelasan mengenai entry berdasarkan price action, silahkan baca: Trading Dengan Metode Price Action

M Singgih   27 Apr 2022

@Sofy Amalia:

Tentu saja bisa bu. Ada dua cara untuk melihat kondisi Overbought dan Oversold pada indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD). Cara pertama dan yang paling sering digunakan adalah dengan melihat perpotongan antara Histogram MACD dengan level MACD Line.

macd--ob-1

Overbought terjadi saat Histogram MACD berhasil Cross level MACD Line dari bawah ke atas. Sedangkan Oversold terjadi saat Histogram MACD Cross level MACD Line dari atas ke bawah (lihat gambarpada bagian yang dilingkari di atas)

Cara kedua adalah menarik garis secara manual pada Histogram MACD dengan menghubungkan level-level tempat terjadi pembalikan di Histogram MACD. Penarikannya sama seperti ketika ibu menarik garis Support dan Resistance pada chart.

macd-ob-2

Overbought terjadi saat Histogram MACD berada pada bagian atas garis Resistance yang ditarik. Sedangkan kondisi Oversold terjadi saat Histogram MACD berada pada bagian bawah garis Support yang ditarik.

Nur Salim   30 Apr 2022

Fungsi overbought dan oversold dalam trading?

Darminto   7 Apr 2022

Time frame apa yang akurat untuk menentukan overbought dan oversold?

Aslam Khan   12 Apr 2022

Min, kalau MACD termasuk jenis Oscillator, bagaimana caranya ya kita melihat overbought dan oversoldnya?

Sofy Amalia   30 Apr 2022

bagaimana cara memahami signal agar tidak salah memasang open posisi?

Ardi Yanto   26 Apr 2022

Adakah biaya yang dikeluarkan saat open posisi?

Edi Aminoto   5 Apr 2022

Overbought Oversold di indikator RSI dan Stochastic apakah berbeda? Mana yang lebih baik untuk mendeteksi Overbought Oversold pada strategi timeframe rendah?

Patrick   10 Jun 2022

@Patrick: Overbought Oversold di indikator RSI dan Stochastic apakah berbeda?

Berbeda, dari dasar perhitungan kedua indikator ini saja berbeda.

Mana yang lebih baik untuk mendeteksi Overbought Oversold pada strategi timeframe rendah?

Saya menyarankan stochastic daripada RSI. Alasannya karena secara default stochastic lebih sensitif daripada RSI.

Pada time frame rendah, sensitifitas sangat diperlukan karena perubahan harga lebih cepat.

Kiki R   13 Jun 2022

Untuk menentukan overbought atau oversold, baiknya menggunakan time frame mana ya kak? Terima kasih

Endah   20 Jul 2022

@Endah: Boleh di semua time frame, namun sebaiknya gunakan sesuai gaya trading Anda.

Misalnya Anda seorang daytrading (intraday trader), Anda bisa menentukan overbought dan oversold pada time frame H4 atau H1.

Kiki R   21 Jul 2022

Pak, apakah overbought dalam saham itu sama dengan overvalued?

Nana   26 Oct 2022

@ Nana:

Pada perdagangan saham, istilah overbought bisa diartikan secara fundamental atau secara teknikal. Secara fundamental, sebuah saham dianggap overbought ketika price-earnings ratio (P/E ratio)-nya melebihi indeks relevan atau lebih tinggi dibanding rata-rata sektornya. Investor cenderung menganggap saham ini  overvalued  dan menahan diri untuk tidak melakukan pembelian.

Secara teknikal, keadaan overbought dan oversold terjadi ketika pergerakan harga sedang sideways atau ranging. Ketika pergerakan harga sedang bergerak trending baik uptrend maupun downtrend, maka overbought dan oversold tidak berlaku.

Secara teknikal, keadaan overbought bukan berarti harga saham tersebut telah overvalued, tetapi secara sentimen pasar telah jenuh beli. Hal ini bisa terjadi ketika volume beli sudah cukup banyak sehingga minat beli semakin kecil hingga harga saham sulit untuk naik lebih tinggi lagi. Di level tersebut, harga saham itu dinamakan dengan overbought atau jenuh beli. Overbought dan oversold bisa diamati dari indikator oscillator seperti RSI, stochastic atau CCI.

M Singgih   27 Oct 2022

@ Sofy Amalia:   

Sebenarnya MACD bukan termasuk indikator ienis oscillator. Tetapi kalau mau dipaksakan sebagai oscillator dan mengamati area overbought dan oversold-nya, maka amati bentukan histogram MACD. Meski demikian, pengamatan overbought dan oversold berdasarkan histogram MACD kurang akurat.

 

M Singgih   2 Oct 2023

@ Edi Aminoto:  

Saat membuka posisi, trader akan dikenakan margin atau jaminan untuk posisi tersebut. Besarnya margin tergantung dari leverage yang digunakan. Semakin besar leverage maka semakin kecil margin yang dibutuhkan.
Silahkan baca: Leverage Dan Margin Dalam Trading Forex

 

M Singgih   2 Oct 2023

@ Patrick:   

- Overbought Oversold di indikator RSI dan Stochastic apakah berbeda?

Maksudnya penunjukan overbought dan oversold-nya? Kalau penunjukkannya sama Pak. Keduanya sama-sama indikator jenis oscillator. Ketika kurva indikator RSI menunjukkan keadaan overbought, maka kurva indikator stochastic juga menunjukkan keadaan overbought. Sebaliknya, ketika kurva indikator RSI menunjukkan keadaan oversold, maka kurva indikator stochastic juga menunjukkan keadaan oversold.

Hanya saja cara perhitungannya berbeda. RSI dihitung berdasarkan nilai rata-rata yang positif vs yang negatif (average gain vs average loss), sedangkan stochastic dihitung berdasarkan range pada periode tertentu (level tertinggi - level terendah), tetapi dalam menunjukkan kondisi overbought dan oversold sama saja.


- … Mana yang lebih baik untuk mendeteksi Overbought Oversold pada strategi timeframe rendah?

Sama saja, asalkan pergerakan harga sedang dalam kondisi sideways. Kalau pergerakan harga sedang trending, baik uptrend maupun downtrend, maka overbought dan oversold tidak berlaku dan bisa diabaikan. Dalam kondisi trending, amati apakah terjadi divergensi pada RSI atau stochastic.

M Singgih   2 Oct 2023

Jawaban untuk Darminto: Overbought dan oversold berfungsi sebagai pertanda harga sudah mengalami kejenuhan dan akan mungkin akan berbalik.

  • Overbought mengindikasikan bahwa suatu aset keuangan (misalnya, saham, pasangan mata uang, atau komoditas) telah mengalami kenaikan harga yang signifikan dalam periode waktu tertentu.
    Ketika suatu aset dianggap overbought, hal ini sering dianggap sebagai tanda bahwa harga kemungkinan akan mengalami penurunan atau koreksi dalam waktu dekat.
  • Oversold mengindikasikan bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan harga yang signifikan dalam periode waktu tertentu.
    Ketika suatu aset dianggap oversold, hal ini sering dianggap sebagai tanda bahwa harga kemungkinan akan naik atau mengalami koreksi ke atas dalam waktu dekat.

Penting untuk diingat bahwa overbought dan oversold hanya merupakan indikasi potensial, dan tidak selalu berarti bahwa harga akan bergerak sesuai dengan ekspektasi. Oleh karena itu, trader sering menggunakan analisis dan konfirmasi tambahan dan konfirmasi untuk mengambil keputusan trading.

Kiki R   3 Oct 2023

Jawaban untuk Aslam Khan: Tidak ada time frame yang "akurat" secara mutlak untuk mengidentifikasi overbought dan oversold.

Yang paling penting adalah Anda memiliki trading plan yang konsisten dan memahami bagaimana time frame yang Anda pilih memengaruhi analisa Anda.

Semakin pendek time frame, semakin sering sinyal overbought atau oversold akan muncul, tetapi sinyal ini kurang dapat diandalkan. Di sisi lain, time frame yang lebih panjang mungkin memberikan sinyal yang lebih kuat, tetapi Anda mungkin harus bersabar lebih lama menunggu sinyal muncul.

Kiki R   3 Oct 2023

@ Endah:   

Indikator oscillator bisa menunjukkan keadaan overbought dan oversold pada semua time frame. Meski demikian, belum tentu penunjukkan pada time frame yang satu sama dengan time frame lainnya. Misal pada time frame 1 jam (H1) indikator oscillator menunjukkan keadaan overbought, pada time frame daily (D1) belum tentu akan menunjukkan overbought juga.

Dengan demikian seharusnya Anda fokus pada time frame yang Anda gunakan untuk trading, dengan sistem trading yang telah diuji. Perlu diketahui bahwa penunjukkan keadaan overbought atau oversold dari indikator oscillator hanya akurat ketika pergerakan harga sedang sideways.

M Singgih   4 Oct 2023

Darminto:

Fungsi overbought & oversold itu simpel aja:

  • Overbought membantu kita tahu kapan harga udah kemahalan.
  • Oversold membantu kita tahu kapan harga udah murah.

Gambarannya gini. Umpamanya km mau borong beras buat dijual lagi. Apakah km bakal beli beras waktu harganya kemahalan? Atau cari harga yang murah? Atau malah nggak peduli?

Kalau nggak tahu soal overbought/oversold, berarti sama seperti km nggak peduli soal harga beras udah kemahalan atau masih murah. Km mungkin bisa tetep untung kalau kebetulan borong beras saat harga murah. Tapi bisa tekor dobel dobel kalau malah borong saat harganya udah kemahalan.

Aisha   17 Oct 2023

Aslam Khan:

Kayaknya tergantung deh ya. Tiap trader kan pakai timeframe yang beda-beda, maka otomatis acuan buat overbought/oversold yang akurat juga beda-beda. Nggak ada aturan kaku.

Sofiyan   17 Oct 2023

Jawaban untuk Sofy Amalia: MACD lebih tepatnya adalah indikator trend bukan oscillator. Adapun jika kita ingin mengamati kondisi overboard dan oversold maka kita melihat dari seberapa tinggi atau seberapa rendah histogram MACD.

Semakin tinggi histogramnya maka semakin overbought dan semakin rendah histogramnya maka semakin oversold.

Kiki R   23 Oct 2023

Patrick:

Setuju sama bung Kiki.

Buat TF Daily ke bawah, Stoch itu lebih peka.

Tapi ada baiknya juga nambah indikator lain buat konfirmasi, soalnya terlalu peka itu kadang juga bikin masalah.

Sofiyan   24 Oct 2023
 Irwansyah |  1 Apr 2021

Apakah menggunakan strategi hedging pada trading kripto khususnya Bitcoin dengan pair lainnya, sangat disarankan?

Dan apa saja yang perlu diperhatikan ketika mau menggunakan strategi ini. Makasih

Lihat Reply [9]

@ Irwansyah:

Setahu kami semua mata uang kripto dikurs terhadap USD, seperti Bitcoin (BTC/USD), Litecoin (LTC/USD), Ethereum (ETH/USD). Jika satu mata uang kripto harganya naik, maka yang lain akan cenderung naik juga, dan sebaliknya jika harganya turun. Jadi pergerakan harganya cenderung searah.

Dengan demikian menurut kami tidak bisa menggunakan strategi hedging pada mata uang kripto seperti halnya di forex. Di forex ada pair yangkorelasi pergerakannya negatif, misal korelasi pergerakan antara USD/CHF dan EUR/USD negatif, tetapi di mata uang kripto korelasinya selalu positif.

M Singgih   3 Apr 2021

Mungkin bisa dipermudah lagi pak istilah negatif dan positifnya...saya kurang menangkap masud bapak. Makasih

Irwansyah   9 Apr 2021

@ Irwansyah:

Pada 2 pair, jika korelasi pergerakan harganya positif, maka jika harga pair pertama naik, maka harga pair kedua juga akan naik, dan sebaliknya jika harga pair pertama turun, maka harga pair kedua juga akan turun.
Jika korelasi pergerakan harganya negatif, maka jika harga pair pertama naik, maka harga pair kedua akan turun, dan sebaliknya jika harga pair pertama turun, maka harga pair kedua akan naik.

M Singgih   11 Apr 2021

BNB sama Doge lagi naik-naiknya, kira-kira di pasar kripto lagi ada apa ya?

Aji Pangestu   14 Apr 2021

@ Aji Pangestu:

Harga Binance (BNB) dan Dogecoin melambung karena mengikuti trend bullish dari BTC (Bitcoin). BTC sebagai pelopor mata uang kripto telah dianggap sebagai alternatif save haven selain emas dan US Dollar. Dalam 6 bulan terakhir harga BTC/USD memang terus-menerus menembus rekor tertingginya (break high) sehingga memicu harga mata uang kripto lainnya untuk terus naik.

Sebagai referensi lebih lanjut, strategi hedging kripto bisa dipelajari di sini.

M Singgih   15 Apr 2021

Bitcoin memiliki korelasi positif dengan pair apa ya kak?

Anthony   29 Aug 2022

@Anthony:

Untuk korelasi sendiri, korelasi paling besar BTC ada pada teman-teman sejenisnya di aset kripto seperti ETH, XRP, BNB, dll pak. Untuk instrumen lain di luar kripto sendiri biasanya BTC erat berhubungan dengan indeks saham seperti S&P500, DOW, dll. Untuk lengkapnya mungkin bisa dilihat dari table di bawah ini:

btc-cor-1

Untuk korelasi dengan mata uang sendiri, tercatat BTC memiliki keterkaitan atau korelasi yang cukup tinggi dengan CAD. Nilainya bahkan berada jauh di atas USD (diwakilkan dengan USDT) serta EUR.

btc-cor-2

Nur Salim   29 Aug 2022

Di harga Bitcoin saat ini, apakah bagus digunakan untuk teknik hedging?

Raynold   19 Oct 2022

@Raynold:

Hedging dengan tujuan apa terlebih dahulu yang dimaksud di sini pak. Jika tujuan Hedgingnya adalah untuk mengunci keuntungan yang didapat dari hasil Jual atau Beli maka sah-sah saja jika bapak ingin Hedging saat ini. Tapi jika yang mau dilakukan adalah mencari keuntungan saat ini, saya rasa agak sulit.  Meskipun sedang terpantau sedang Sideway dalam beberapa pekan bahkan bulan terakhir, tapi Bitcoin saat ini masih dalam berada tren turun yang kuat. Jadi cukup riskan untuk melakukan Hedging saat ini.

btc-hedging

Nur Salim   23 Oct 2022
 Tjandra |  30 Apr 2021

Apa penyebab market bisa bergerak seperti ini? Dan kalo sudah buka posisi dan kondisi loss, apakah diclose segera atau nunggu sampai market kembali? 

lonjakan market

Lihat Reply [15]

@ Tjandra:

Pergerakan harga bisa membentuk V-shape seperti itu karena pengaruh sentimen pasar, bisa akibat dari rumor atau faktor fundamental.
Dalam hal ini jika Anda tidak memasang stop loss (SL) dan sudah mengalami loss yang lumayan banyak, sebaiknya Anda cut loss saja. Anda bisa entry lagi setelah ada sinyal yang valid. Sinyal yang valid adalah isyarat dari price action yang telah terkonfirmasi oleh indikator teknikal. Misal terjadi bullish engulfing dan pada saat yang bersamaan kurva indikator MACD diatas kurva sinyal, maka bisa Anda bisa entry dengan open buy.

Kami sangat menyarankan agar selalu menggunakan money management. Money management terdiri dari pengaturan risiko (risk management) yaitu menggunakan stop loss (SL),  dan risk/reward ratio setiap kali entry. Gunakan risk/reward ratio yang lebih besar dari 1:1 agar dalam jangka anjang hasil trading Anda profitable.

Tanpa penerapan money management, sulit untuk memperkirakan hasil trading karena pergerakan pasar tidak bisa diprediksi dengan pasti melainkan berdasarkan probabilitas.

M Singgih   2 May 2021

Apakah Bitcoin juga termasuk akan akan membentuk V-shape.? harganya sekarang lagi turun banget soalnya pak

Quenzy   2 Jun 2021

@ Quenzy:

Semua pair berpotensi membentuk V-shape. Untuk BTC/USD (Bitcoin), saat ini tidak membentuk V-shape. Saat ini sedang terjadi koreksi bullish dari trend yang sedang bearish.

M Singgih   3 Jun 2021

Ohh..jadi gitu ya pak.

jadi menurut pandangan pak Singgih, BTC itu tren utamanya lagi downtrend ya...terus koreksinya sedang bullish.

Saya kira ini penurunan panjang ini cuma koreksi pak...berarti saya salah analisa.

Quenzy   3 Jun 2021

@ Quenzy:

- … BTC itu tren utamanya lagi downtrend ya...terus koreksinya sedang bullish.

Ya, benar. Kalau trend sedang bearish maka koreksinya berarti bullish. Sebaliknya kalau trend sedang bullish maka koreksinya berarti bearish.

- … Saya kira ini penurunan panjang ini cuma koreksi pak...berarti saya salah analisa.

Mungkin yang Anda maksud apakah ini kenaikan jangka panjang…
Seperti sudah dijelaskan saat ini sedang terjadi koreksi bullish. Kalau harga menembus level 50% Fibo retracement dan kurva SMA 200 maka bisa diasumsikan terjadi pembalikan arah trend (trend reversal) dari bearish ke bullish.

Trading Saat Lonjakan Market Tinggi

M Singgih   4 Jun 2021

BTC turun terus sampai sekarang dibawah 20ribu. Kira2 BTC bakal lanjut turun sampai 14ribu ngk?

Paman Gober   4 Jul 2022

Bank Sentral BTC memangnya ada?

negara pengguna resmi BTC memangnya ada?

jika jawabnya tidak ada. Maka tutup mata Paman Gober, bayangkan Paman seorang Dewa Judi. Tekan buy atau sell terserah feeling paman. Good luck.

Budi   4 Jul 2022

Berita seperti apa ya kak yang secara instan akan memberikan market Shock atau lonjakan harga ekstrim secara instan di market forex?

Muhammad Firman   26 Oct 2022

Berdasarkan sejarah, kebanyakan berita yang memicu shock itu berhubungan dengan pengumuman bank sentral yang bersifat mendadak (di luar dugaan pasar). Tapi, sebenarnya, berita apa saja yang berdampak besar pada pasar dan tak terduga itu bisa memicu shock. Bisa jadi perang, bisa jadi bencana alam, dan masih banyak lagi.

Aisha   31 Oct 2022

Mau bertanya aja nihh, dalam lonjakan harga yg tiba2 naik dan turun ini kan kebanyakan krna mngkn adanya berita2 dan perilisan data eknomi dari suatu negara. Kira2 nihh, pernah ga kejadian klo misalkan terjadi rilisan berita itu bsa bersamaan ga waktunyaa, contohnyaa di AS dan di eropa terjadi bersamaan. Kmudian dampak yg terjadi itu bsa sperti apa ya misalkan klu terjadi hal seperti itu?

Terus ada ga bulan2 dimana aktivitas harga forex lebih fluktuatif dari bulan biasanya? Soalnya terkadang dlm bisnis gitu kan ada tuh yg namanya bulan2 sepi dan bulan2 ramai, dan bagaimana dngn Forex, apakah ada bulan2 dimana aktivitas harga lebih flukutuatif dri biasanya?

Asan   25 Jul 2023

Asan: Benar, lonjakan harga yng tiba2 naik dan turun seringkali terjadi karena adanya berita atau rilis data ekonomi yng mempengaruhi pasar. Dan memang mungkin terjadi bahwa rilis berita atau data ekonomi terjadi secara bersamaan di berbagai negara, seperti AS dan Eropa.

Dalam beberapa kasus, jika berita atau data ekonomi yng dirilis menunjukkan hasil yng bertolak belakang di AS dan Eropa, itu bisa menyebabkan pasar menjadi lebih tidak stabil karena ada sentimen yng berbeda-beda dari kedua wilayah tersebut.

Tentang fluktuasi harga dalam jangka waktu tertentu, memang ada bulan-bulan tertentu di mana aktivitas harga Forex cenderung lebih fluktuatif dibandingkan dengan bulan biasanya. Namun, ini bisa bervariasi dari tahun ke tahun dan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan geopolitik.

Sebagai contoh, beberapa bulan yng bisa memiliki aktivitas harga yng lebih fluktuatif adalah:

  • Januari: Awal tahun seringkali menunjukkan volatilitas karena banyaknya perubahan posisi dan kebijakan setelah pergantian tahun.
  • Maret: Akhir tahun fiskal bagi banyak perusahaan, yng bisa menyebabkan aktivitas trading yng lebih tinggi.
  • September: Banyak investor kembali dari liburan musim panas dan memulai aktivitas trading, yng bisa meningkatkan volatilitas pasar.
Sotta   27 Jul 2023

@ Muhammad Firman:

Kalau ada perubahan suku bunga secara tiba-tiba, atau pengumuman kebijakan bank sentral penting secara tiba-tiba seperti misalnya ketika bank sentral Swiss (SNB) melepas pegging terhadap EUR, sehingga harga EUR/CHF tiba-tiba bergejolak dengan dahsyat.

Selain itu juga kalau tiba-tiba terjadi peristiwa politik seperti perang, dan juga bencana alam yang tiba-tiba seperti saat gempa di Jepang yang membuat USD/JPY bergejolak.

M Singgih   27 Jul 2023

@ Asan:

- … Kira2 nihh, pernah ga kejadian klo misalkan terjadi rilisan berita itu bsa bersamaan ga waktunyaa, contohnyaa di AS dan di eropa terjadi bersamaan.

Tidak pernah. Waktu rilis data ekonomi AS dan waktu rilis data ekonomi Eurozone waktunya berbeda. Untuk rilis data AS biasanya pada pembukaan sesi Amerika (New York), sedangkan waktu rilis data Eurozone biasanya pada saat pembukaan sesi Eropa. Yang waktunya bersamaan hanya konferensi pers presiden ECB setelah ECB meeting dan rilis data Jobless Claims AS, tetapi itu hanya terjadi sekali dalam sebulan.

- … Terus ada ga bulan2 dimana aktivitas harga forex lebih fluktuatif dari bulan biasanya?

Kalau dari pengamatan saya tidak bisa ditentukan bulan mana yang palang volatile / fluktuatif. Setiap bulan ada saat dimana harga bergerak dengan volatilitas tinggi.

M Singgih   30 Jul 2023

Jawaban untuk Muhammad Firman: Ada beberapa contoh berita yang di masa lalu telah menyebabkan "market shock" atau lonjakan harga ekstrim secara instan di pasar forex. Peristiwa ini sangat jarang terjadi, tetapi bisa memiliki dampak besar pada pasar keuangan global contohnya pelepasan pegging CHF 2015 dan brexit 2016.

Pada tanggal 15 Januari 2015, Swiss National Bank (SNB) mengumumkan keputusan mengejutkan untuk melepas kebijakan pegging CHF terhadap Euro (EUR). Keputusan ini membuat kurs CHF langsung menguat secara drastis terhadap hampir semua mata uang utama, termasuk Euro. Sebagai akibatnya, pasangan mata uang EUR/CHF mengalami pergerakan yang luar biasa, dengan nilai tukar turun sekitar 30% hanya dalam beberapa menit. Peristiwa ini dijuluki "Francogeddon" karena dampaknya yang besar dan tak terduga.

Selain market shock CHF, peristiwa Brexit juga merupakan peristiwa penting lainnya yang mempengaruhi pasar keuangan. Pada tanggal 23 Juni 2016, Inggris melakukan referendum untuk keluar dari Uni Eropa, yang dikenal dengan sebutan "Brexit." Hasilnya mengejutkan banyak orang, karena mayoritas memilih untuk keluar dari Uni Eropa.

Brexit menyebabkan ketidakpastian besar dan kekhawatiran di pasar keuangan global. Poundsterling Inggris (GBP) mengalami penurunan drastis nilainya terhadap banyak mata uang utama, termasuk USD dan EUR. Pasar saham juga terpengaruh, dan investor mencari tempat berlindung di aset yang dianggap lebih aman, seperti emas atau mata uang Jepang (JPY) dan Swiss Franc (CHF).

Kiki R   30 Jul 2023

Jawaban untuk Asan: Ya, memang benar bahwa lonjakan harga yang tiba-tiba di pasar forex seringkali disebabkan oleh rilis berita atau data ekonomi penting dari suatu negara. Jika ada berita atau data ekonomi yang penting dirilis pada saat yang sama di dua wilayah ekonomi besar, seperti AS dan Eropa, maka dampaknya bisa sangat signifikan dan dapat menyebabkan volatilitas tinggi di pasar forex.

Contoh situasi di mana rilis berita penting terjadi bersamaan di AS dan Eropa misalnya dapat terjadi saat pengumuman kebijakan moneter dari Federal Reserve (AS) dan Bank Sentral Eropa (ECB) dilakukan dalam waktu yang berdekatan. Jika keputusan yang diambil berbeda atau memiliki interpretasi yang berbeda oleh pasar, maka dapat terjadi lonjakan harga yang besar pada pasangan mata uang yang terkait dengan USD dan EUR.

Dalam situasi seperti itu, beberapa dampak yang dapat terjadi adalah:

  • Volatilitas Tinggi: Harga dapat bergerak dengan cepat dan besar dalam waktu singkat, menciptakan peluang besar bagi para trader tetapi juga meningkatkan risiko.
  • Spread Melebar: Selama periode volatilitas tinggi, spread antara harga beli dan harga jual pada pasangan mata uang dapat melebar karena likuiditas pasar menurun.
  • Reaksi Pasar yang Cepat: Trader dan investor akan bereaksi dengan cepat terhadap berita dan data ekonomi penting tersebut, yang dapat memperkuat pergerakan harga.

Tentang fluktuasi harga forex, memang ada periode tertentu yang cenderung lebih fluktuatif dari biasanya. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk berita ekonomi penting, kebijakan moneter, peristiwa geopolitik, dan lain-lain. Beberapa bulan atau periode di mana aktivitas harga forex cenderung lebih fluktuatif adalah:

  • Akhir Tahun dan Awal Tahun: Banyak institusi dan pelaku pasar yang melakukan penyesuaian portofolio dan melikuidasi posisi menjelang akhir tahun fiskal. Ini bisa menyebabkan pergerakan harga yang lebih dinamis.
  • Awal Kuartal: Awal kuartal sering kali diwarnai oleh laporan kinerja perusahaan dan data ekonomi baru, yang bisa mempengaruhi sentimen pasar dan menyebabkan fluktuasi harga.
  • Periode Berita dan Rilis Data Ekonomi Penting: Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, rilis berita dan data ekonomi penting dapat menyebabkan fluktuasi harga yang tinggi.
  • Peristiwa Geopolitik dan Keuangan: Peristiwa seperti pemilihan umum, pertemuan tingkat tinggi, atau gejolak politik dan keuangan global juga dapat menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan.
Kiki R   3 Aug 2023
 
Event

Airdrop LUNA 2.0 Tahap 2

01 Desember 2022 - 01 Desember 2024
Airdrop

Indodax

Promosi

Indodax Trading Warrior April 2024

16 April 2024 - 31 Mei 2024
Rp100 juta dalam USDT

Indodax

ABCD (Akun Baru Cuan Double)

02 Mei 2024 - 31 Mei 2024
Rp 500 ribu

Indodax

Mei Penuh Hadiah Cashback

02 Mei 2024 - 31 Mei 2024
Rp 1 juta

Indodax


Kirim Komentar Baru