Komitmen Powell dkk. untuk mempertahankan kenaikan suku bunga ternyata justru berdampak negatif bagi Dolar. EUR/USD pun semakin melesat, begitu pula dengan emas yang kian mendekati level $2000.
Selamat pagi, para pencari profit! EUR/USD tampak diuntungkan oleh kebimbangan pasar pasca The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga terbarunya. Harga emas memperpanjang penguatan, namun aset-aset High Risk seperti kripto dan saham dilanda aksi jual.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Pasca kenaikan suku bunga sebesar 0.25% oleh The Fed, EUR/USD makin menguat di atas 1.0875.
Fundamental
- Sesuai perkiraan, The Fed memutuskan kenaikan suku bunga sebesar 25 bps atau 0.25% dalam pengumuman kebijakannya dini hari tadi.
- Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral tidak akan melakukan pemotongan suku bunga dalam tahun ini.
- Menteri Keuangan AS Janet Yellen menolak mempertimbangkan "blanket insurance" untuk deposit perbankan. Hal ini bertolak belakang dengan konfirmasi Powell sebelumnya terkait upaya penanganan krisis perbankan.
- Di sisi lain, para pembuat kebijakan European Central Bank (ECB) cenderung lebih hawkish dan siap melakukan kenaikan suku bunga secara agresif jika krisis perbankan mereda.
- Meskipun begitu, Presiden ECB Christine Lagarde mencermati jika dinamika inflasi di Zona Euro masih kuat.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis FXStreet Anil Pachal, EUR/USD diperdagangkan bullish di dekat 1.0875 setelah menguat selama 6 hari berturut-turut.
- Kenaikan EUR/USD bahkan berhasil menembus resistance horizontal 1 tahun yang sekarang berperan sebagai support di sekitar 1.0805-1.0785.
- Penguatan EUR/USD terkonfirmasi oleh garis DMA 100 di sekitar 1.0605 serta retracement Fibonacci 50% (1.0515).
- Selain itu, MACD dan RSI juga sama-sama mengisyaratkan sinyal bullish.
- Apabila EUR/USD melewati resistance 1.0985, harga berpotensi naik menuju level 1.1000, titik tertinggi tahunan di 1.1033, hingga puncak Maret 2022 di 1.1185.
- Perlu dicatat bahwa level DMA 200 (1.0335) bertindak sebagai support kunci EUR/USD saat ini.
Kripto
Market kripto kembali memasuki zona merah akibat kenaikan suku bunga The Fed dan peringatan SEC terhadap Coinbase.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin berada di angka 57/100, menetapkan sentimen BTC di zona "greed".
- Total market cap kripto global mencapai $1.15 triliun, turun sekitar 2.44% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Selain kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin, proyeksi FOMC yang lebih hawkish juga membebani pasar kripto.
- Di saat yang sama, SEC mengancam akan memperkarakan Coinbase terkait aset sekuritas potensial yang tidak terdaftar.
Teknikal
- Bitcoin diperdagangkan di kisaran $27,300, turun 2.73% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menembus level Pivot $27,553 dan menargetkan area R1 ($28,515) untuk kembali mendapatkan momentum bullish.
- Keberhasilan menembus R1 dan level $28,000 akan memicu reli BTC hingga R2 $29,780 atau bahkan level resistance $30,000.
- Jika jatuh di bawah Pivot, harga Bitcoin berpotensi turun ke S1 $26,288 atau bahkan di bawah level psikologis $26,000.
Emas
XAU/USD kembali mendapatkan momentum bullish untuk menguji level psikologis $2000. Pasalnya, komentar The Fed dan Menkeu AS justru semakin membuat pasar khawatir mengenai krisis perbankan.
Fundamental
- Kemarin, yield obligasi 10-tahun AS ditutup dengan penurunan besar dari 3.644% menjadi 3.451%.
- Sementara itu, Indeks Dolar AS juga melemah dari 103.26 menjadi 102.33.
- Komentar The Fed dan Menteri Keuangan AS dianggap tidak mendukung upaya pemulihan dari krisis perbankan.
- Di sisi lain, China justru mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan di tengah krisis perbankan global.
- Fokus pasar selanjutnya akan tertuju pada pengumuman kebijakan Bank of England dan Swiss National Bank.
Teknikal
- Pada chart H4, XAU/USD terlihat melanjutkan bounce dari SMA 50 di sekitar $1840.
- Pemantulan itu didukung oleh crossing bullish indikator MACD serta RSI yang berada di wilayah positif.
- XAU/USD berpotensi menguji area resistance di $1994-$2000. Penembusan dari level tersebut akan mendorong emas melanjutkan kenaikan hingga $2015.
- Di sisi downside, skenario bearish akan terkonfirmasi apabila harga menembus support SMA 50 dekat $1936.
- Anil Panchal dari FXStreet meyakini jika peluang bullish emas saat ini lebih besar dari bearish.
Saham
Sejumlah indeks saham AS terperosok setelah The Fed resmi menaikkan suku bunga. Dari pasar Indonesia, para ahli menyoroti IDX High Dividend 20 di tengah tingginya volatilitas.
Saham AS
- S&P 500 ambruk 1.6% setelah The Fed tetap menaikkan suku bunga di tengah gejolak krisis perbankan.
- Secara teknikal, S&P 500 membentuk pola bearish engulfing yang melakukan breakout palsu terhadap garis atas Downtrend Channel.
- Dow Jones ambruk 1.6% ke level 32,030, begitu juga dengan NASDAQ yang merosot ke 11,670.
- Setelah ini, pasar akan menantikan laporan Building Permits, Jobless Claim, dan New Home Sales.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1.2% ke 6691 dalam sesi perdagangan hari Selasa.
- Menurut Kepala Riset Aldiracita Sekuritas, Agus Pramono, investor lebih memilih bermain aman di saham berkinerja stabil mengingat volatilitas pasar sedang tinggi.
- Sejumlah saham di IDX High Dividend 20 cukup memenuhi kriteria tersebut, apalagi menjelang musim pembagian dividen seperti saat ini.
- Laju IDX High Dividend 20 sedikit banyak didorong oleh saham-saham defensif seperti HMSP dan TLKM.
- Selain itu, trader juga bisa mencermati emiten BPTR, BRMS, dan ICBP.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.