Percaya atau tidak, rupanya ada strategi trading yang bisa dilakukan tanpa memperhatikan indikator teknikal, fundamental, maupun sentimen pasar. Berani coba?
Pasti anda pernah mendengar berita atau melihat meme forex tentang cara seseorang trading menggunakan analisis yang tidak masuk akal. Salah satu "teknik analisa" yang unik adalah berdasarkan ramalan cuaca; kalau hujan Sell, kalau terang Buy. Konyol sekali bukan? Meski terdengar aneh dan tidak masuk akal, nyatanya ada saja seseorang yang melakukannya. Entah hanya coba-coba atau ada dasar lain yang lebih ekstrim.
Percaya atau tidak, strategi trading aneh dan tidak masuk akal di luaran sana rupanya banyak dijadikan panutan oleh trader. Sama sekali tak berhubungan dengan indikator teknikal, fundamental ataupun sentimen pasar, berikut adalah 5 strategi trading nyeleneh yang mungkin bisa Anda tiru.
1. Ramalan Cuaca
Percaya atau tidak, rupanya ada mitos yang menyebar di kalangan trader bahwa pasar cenderung menunjukan performa positif ketika cuaca sedang cerah. Sebaliknya saat cuaca sedang mendung atau hujan, pasar akan bergerak negatif. Belum ada riset yang menjadi dasar hipotesa di atas. Namun bila ditelaah secara logika, mungkin cuaca bisa menjadi salah satu faktor pada kondisi fundamental.
Katakanlah telah terjadi bencana alam akibat cuaca ekstrim. Kondisi tersebut menyebabkan kerugian material cukup besar, sehingga turut berdampak pada kondisi negara yang bersangkutan. Hal ini lantas menimbulkan sentimen negatif pelaku pasar terhadap mata uang negara tersebut.
Contohnya peristiwa kebakaran hutan yang diakibatkan oleh panasnya suhu di Australia, yang sempat berimbas pada nilai Dolar Australia. Kemarau ekstrim yang mengakibatkan kerusakan parah di wilayah hutan, pertanian atau peternakan, akan berimbas pada harga komoditas terkait.
2. Kemenangan Super Bowl
Bagaimana jadinya jika pergerakan harga pasar memiliki hubungan dengan hasil pertandingan dari kompetisi final American Football? Super Bowl adalah kompetisi final American Football yang diadakan rutin setiap tahun. Super Bowl merupakan panggung pertemuan dua liga besar, yaitu NFL (Nasional Football League) dan AFL (American Football League) yang pertama kali digelar pada 15 Januari 1967.
Lalu apa hubungannya dengan trading? Ternyata pada tahun 1990, dua orang peneliti membuat teori bahwa jika tim dari liga NFL memenangkan Super Bowl, maka pasar saham Amerika akan mengalami kenaikan di tahun yang sama. Sedangkan, jika tim dari liga AFL yang memenangkan pertandingan tersebut, maka pasar saham Amerika akan mengalami penurunan. Penelitian tersebut lantas disebut sebagai Super Bowl Stock Market Predictor.
Bagaimana fakta sesungguhnya di lapangan? Rupanya trading berdasarkan kemenangan Super Bowl ini memiliki akurasi hingga 77%. Seorang professor dari Washington and Lee University, George Kester, memberi konfirmasi bahwa teori tersebut memang memiliki tingkat ketepatan tinggi. Namun, sejauh ini belum ada laporan atau berita pasti tentang ada atau tidaknya seorang trader yang benar-benar mengunakan strategi ini.
3. Pip Milking Strategy
Strategi trading ketiga ini tidak berdasarkan cuaca atau kemenangan tim olahraga favorit, tetapi juga tidak membutuhkan pengetahuan teknikal rumit seperti Ichimoku atau Price Action. Strategi ini hanya didasarkan pada bentuk pergerakan harga di chart.
Menurut sang creator, Navin Prithyani, Pip Milking Strategy didasarkan pada pemilihan level Support dan Resisten. Pertama-tama, buka chart pada time frame 15M atau lebih. Anda perlu mengidentifikasi setidaknya dua Swing High dalam kondisi Uptrend, atau dua Swing Low dalam kondisi Downtrend. Selanjutnya, Anda tempatkan Buy/Sell pada level High atau Low pertama saat Swing berikutnya.
Nah agar lebih jelas, cobalah menemukan bentuk "U" dalam chart, sebagaimana contoh berikut ini. Gambar pertama menunjukkan kondisi untuk Buy, sedangkan gambar kedua mencontohkan kondisi open Sell.
4. Feng Shui
Sejak tahun 1992, sebuah lembaga riset finansial asal Hong Kong bernama CLSA selalu menerbitkan legenda Feng Shui yang diberi judul Feng Shui Index untuk pasar saham Hang Seng. Tanggal kelahiran Index Hang Seng adalah 24 November 1969; dalam peta takdir tahun tersebut dinamakan Earth Rooster. Menurut kabar, index ini cukup laris hingga CLSA mengadakan forum investor mulai dari China, Jepang, hingga India.
Apa saja sih isi dari Feng Shui tersebut? Isinya berkaitan dengan prediksi pasar setiap bulan serta sektor-sektor mana saja yang akan memiliki performa terbaik pada kisaran bulan-bulan tertentu.
Sebagai contoh adalah Feng Shui untuk index tahun 2017. kala itu CLSA memberikan prediksi bahwa sektor yang laris manis adalah yang berhubungan dengan elemen earth, seperti industri properti, sumber daya alam, serta energi terbarukan.
Feng Sui dari index ini memiliki pamor yang cukup baik, karena CSLA berhasil mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk Thomson Reuters The StarMine Analyst Awards pada tahun 2015. Namun, yang masuk ke dalam prediksi Feng Shui ini hanyalah pasar saham. Prediksi tersebut juga tidak menjelaskan bagaimana keadaan mata uang seperti Dolar AS, Yen, Euro, Poundsterling dan mata uang lainnya.
5. Astrologi Trading
Strategi yang memprediksi pasar berdasarkan pergerakan planet dan bintang ini dimulai oleh seorang Astrolog dari barat. Selain itu, topik ini mengemuka dalam sebuah tulisan Khit Wong dari Trine Aspect di FXStreet. Menurutnya, planet-planet bergerak 24 jam di langit dan terus memberikan sinyal prediksi mengenai pergerakan pasar finansial.
Khit Wong memberikan ilustrasi pada 28 Mei 2010. Saat itu, planet Uranus tengah melintasi Aries. Bertepatan dengan fenomena ini, pasar Dow Jones mulai bergerak bullish hingga beberapa tahun ke depan. Kejadian serupa terjadi saat Uranus melintasi Pisces pada 11 Maret 2003, dimana Dow Jones Industrial Index (DJIA) pun melesat signifikan.
Dari strategi-strategi unik yang telah dijelaskan di atas, adakah strategi yang ingin Anda coba? Tapi sebelum itu, Anda harus mempelajari strategi trading di atas secara lebih seksama, sehingga bisa menyesuaikan dengan kondisi pasar saat ini. Ditambah lagi, strategi yang baru dipelajari perlu diterapkan di akun demo agar kerugian yang terjadi saat proses belajar tidak bersifat real. Akun demo bisa didapatkan di broker forex manapun yang Anda pilih.