Saat investasi pada aset kripto, tanpa disadari ada bahaya Rug Pull yang mengancam dana para investor. Bagaimana cara kerja dan cara menghindarinya?
Salah satu alasan yang mendorong banyak orang berinvestasi di kripto adalah potensi keuntungan atau return yang ditawarkan. Perlu dipahami, investasi tidak melulu seputar potensi keuntungan saja, tetapi juga ada risiko yang dihadapi. Dari sekian banyak pilihan instrumen investasi, aset kripto adalah salah satu yang memiliki risiko tinggi. Pergerakan harga kripto yang ekstrem tak hanya menawarkan peluang fantastis, tetapi juga berpotensi membuat investor ataupun trader ritel kehilangan modal dalam waktu singkat apabila salah langkah.
Selain itu, risiko penipuan pada investasi kripto juga terbilang sangat tinggi. Hal ini tentu akan sangat berbahaya bagi investor pemula yang kurang berhati-hati. Salah satu model penipuan yang sedang marak di dunia kripto belakangan ini adalah Rug Pull. Mengapa bisa demikian?
Apa Itu Rug Pull?
Secara harfiah, makna Rug Pull adalah "menarik karpet" sehingga membuat orang yang berdiri di atasnya terjatuh. Dalam dunia kripto, Rug Pull dapat diartikan sebagai aktivitas scam atau penipuan yang dilakukan oleh developer atau pengembang dengan membawa kabur dana investor.
Rug Pull disebut juga dengan exit scam di mana pengembang biasanya merancang sebuah proyek serta menawarkan prospek fantastis setelah koin/token dirilis. Kemudian, developer akan membuat crowdfunding untuk membiayai proyek yang akan dikerjakan melalui pre sale token ataupun Initial Dex Offering (IDO) pada platform Decentralized Exchange (DEX). Setelah dana sudah terkumpul, pengembang akan kabur membawa dana dari investor.
Mengapa Skema Penipuan Rug Pull Bisa Marak Terjadi?
Perlu diketahui, ekosistem proyek Decentralized Finance (DeFi) sangat menjunjung tinggi anonimitas para pelaku di dalamnya. Sehingga, siapa pun termasuk orang yang tidak bertanggung jawab juga bisa melancarkan aksinya dengan mudah. Target para penipu ini adalah investor kripto pemula yang masih awam.
Karena sifatnya yang anonim, developer penipu sangat sulit untuk dilacak. Hal inilah yang membuat praktik Rug Pull kian marak terjadi. Biasanya, penipuan ini terjadi dalam waktu singkat sehingga kebanyakan investor pemula yang FOMO akan sangat dirugikan tanpa mengerti situasi sebenarnya.
Bagaimana Cara Menghindari Rug Pull?
Kabar baiknya, skema penipuan Rug Pull masih bisa dihindarkan. Ada beberapa cara yang bisa dipelajari oleh imvestor untuk menghindari praktik penipuan Rug Pull, antara lain:
1. Meneliti Tim Developer Proyek
Setiap proyek kripto pasti memiliki tim di belakangnya, akan tetapi tidak semua tim bisa dipercayai. Kesalahan paling umum para pemula adalah tidak meneliti tim developer dari proyek kripto yang menjadi objek investasi. Tim developer bisa berbentuk individu, komunitas, ataupun korporasi perusahaan.
Semakin jelas sebuah tim pengembang di balik proyek, tentu akan jauh lebih bagus karena potensi proyek tersebut menjadi Rug Pull akan semakin kecil. Untuk bisa mengetahui tim developer pada sebuah proyek, investor dapat mengakses website ataupun sosial media resmi dari proyek terkait.
2. Periksa Roadmap
Sebuah proyek kripto bagus tentu memiliki tujuan yang jelas dan realistis. Untuk mengetahui bagus dan tidaknya sebuah proyek, investor dianjurkan mempelajari roadmap yang biasanya dicantumkan pada situs resmi proyek terkait. Roadmap biasanya terdiri dari visi, misi, target, serta estimasi atas realisasi proyek kripto.
Baca juga: Panduan Tokenomics untuk Pemula
Proyek Rug Pull tidak akan memiliki visi misi yang jelas atau justru memiliki tujuan yang tidak realistis. Inilah pentingnya selalu mengecek roadmap dari sebuah peroyek sebelum memutuskan berinvestasi.
3. Periksa Total Value Locked (TVL)
Total value locked adalah metrik yang digunakan untuk mengukur kesehatan DeFi atau imbal hasil di pasar secara keseluruhan. Jadi, angka yang direpresentasikan oleh total value locked pada sebuah proyek adalah angka total aset yang sedang terkunci dalam sebuah protokol. Penguncian dana akan sangat dibutuhkan dalam proyek DeFi, karena tanpa penguncian likuiditas, pengembang dapat membawa kabur dana dengan mudah tanpa meninggalkan jejak.
TVL bisa menjadi sumber data berguna untuk melihat gambaran mengenai minat publik terhadap sebuah proyek secara keseluruhan. TVL juga dapat secara efektif membandingkan "pangsa pasar" dari satu token dengan token lainnya.
4. Melihat Data dan Informasi di Jaringan Blockchain
Blockchain bisa disebut juga sebagai buku besar transaksi dari aset kripto tertentu. Data yang muncul pada blockchain tidak bisa diubah. Dengan melihat aktivitas on-chain dari sebuah aset kripto, investor bisa mendapatkan data volume perdagangan dalam beberapa hari terakhir, jumlah likuiditas, serta jumlah platform Decentralized Exchange (DEX) yang mendaftarkannya sebagai sebuah aset kripto sah.
Proyek yang berpotensi Rug Pull biasanya tidak terdaftar dalam banyak DEX dan memiliki aktivitas perdagangan yang rendah (likuiditasnya kecil). Selain itu, investor juga bisa menggunakan block explorer untuk melihat siapa saja pemegang aset kripto tersebut. Sebuah aset kripto yang bagus akan tersebar dalam banyak pengguna meskipun belum populer. Sebaliknya, aset yang berpotensi Rug Pull biasanya hanya dimiliki oleh beberapa pemegang dalam jumlah sangat besar.
5. Cek Audit
Keamanan transaksi aset kripto menjadi faktor penting yang harus diamati oleh investor sebelum menanamkan modalnya. Untuk menilai keamanan sebuah aset kripto, investor dapat melihat sertifikasi audit yang dimiliki token/koin terkait. Beberapa badan audit paling terkenal di dunia kripto adalah Certik, Trail of Bits, OpenZeppelin, ConsenSys Diligence, dll.
Banyaknya lembaga atau badan yang mengaudit token menunjukkan keseriusan developer dalam membuat proyek. Dengan demikian, kesempatan pengembang untuk melakukan skema Rug Pull tentu semakin kecil.
6. Hindari FOMO Saat Memilih Aset
Faktor lain yang paling menjebak pemula saat investasi kripto adalah Fear of Missing Out (FOMO) atau takut ketinggalan momen. Pada dasarnya, sikap FOMO saat investasi akan sangat berbahaya, terlebih lagi jika jumlah modal yang diinvestasikan besar.
Perlu diketahui, proyek yang memiliki fundamental bagus tidak menjamin harganya akan selalu naik. Meskipun proyeknya tidak Rug Pull, tidak menutup kemungkinan ada risiko lain yang membuat harga sebuah token menurun drastis, misalnya ulah dari para Whale atau pemain bermodal besar yang melakukan Pump and Dump.
Kabar baiknya, FOMO dapat dihindari dengan cara melakukan analisis mendalam dan kalkulasi resiko dari setiap pembelian aset, sehingga investor tidak membeli aset di harga yang terlalu tinggi. Misalnya, pada suatu aset yang punya "masa depan cerah" tetapi harganya sudah terlalu mahal, janganlah memasukkan semua modal sekaligus untuk membeli aset tersebut. Hal ini karena mungkin saja harga aset tersebut sudah overbought dan dapat jatuh tak lama lagi.
7. Waspadai Promosi Agresif
Selain FOMO, investor juga perlu mewaspadai trik-trik khusus dari tim marketing proyek bodong. Biasanya, proyek kripto Rug Pull diawali dengan cara promosi yang agresif dan menawarkan prospek sangat menggiurkan di semua platform. Tujuannya adalah untuk menarik para investor sebanyak mungkin agar tergiur menanam modal di proyek bodong tersebut.
Jika dirasa promosi yang ditemui terlalu agresif dan tidak realistis, investor justru harus mencurigainya. Tim developer yang memiliki proyek jelas justru tidak akan berani menawarkan sesuatu yang tidak realistis.
Contoh Kasus Rug Pull Paling Fenomenal
Skema Rug Pull memang wajib diwaspadai khususnya bagi pemula yang baru terjun di bidang investasi kripto. Faktanya, skema penipuan Rug Pull ini kerap kali terjadi di platform DeFi. Berikut adalah beberapa daftar kasus Rug Pull terbesar yang berhasil membawa uang investor hingga jutaan dolar.
- Token SQUID. Aset kripto ini dibuat dengan memanfaatkan salah satu serial populer di Netflix yang sempat viral, yaitu Squid Game. Saat pertama diluncurkan di publik, token ini bisa menarik perhatian banyak investor dalam waktu cepat. Terbukti, harga token ini melejit dari yang semula satu sen per koin menjadi US$2,861.80. Namun secara mengejutkan, dalam waktu singkat harganya tiba-tiba jatuh menjadi US$0.003. Menurut berbagai sumber, penyebab utama harga koin ini jatuh adalah pihak developer yang telah membawa kabur uang para investor.
- Amplyfi.money. Token palsu ini dilaporkan telah melakukan Rug Pull setelah mengumpulkan 2,500 ETH dari investor. Menurut pesan yang ditinggalkan di situs web mereka, salah satu developer telah memanipulasi wallet dengan sedemikian rupa sehingga membuat tempat penyimpanan mata uang digital tersebut rentan. Tim pengembang juga menambahkan bahwa mereka memutuskan untuk menutup proyek karena menerima cukup banyak ancaman dan kecaman.
- Beer Garden Finance. Selain dua kasus di atas, ada kasus Rug Pull berikutnya yaitu Beer Garden Finance. Dilansir dari KataData, developer token palsu tersebut memegang lebih dari 50 persen persediaan token pada wallet pribadinya. Namun setelah ditelusuri, ternyata proyek tersebut hanyalah skema Rug Pull yang bertujuan untuk mencuri uang investor.
Rug Pull adalah satu dari sekian macam penipuan di dunia kripto. Dalam hal ini tentu masih banyak skema-skema penipuan lainnya yang mungkin belum diketahui oleh investor. Untuk itu, simak juga deretan kasus penipuan kripto terbesar yang pernah terjadi sebagai bahan pembelajaran.