Selain cara membaca candlestick 1 menit yang perlu dipahami baik-baik, apa saja kiat ampuh menerapkan strategi scalping dan menghindari risikonya?
Jika Anda adalah trader pemula, mungkin di benak Anda pernah terbesit pertanyaan seperti ini:
"Apa yang dimaksud dengan candlestick?"
"Bagaimana cara menggunakannya?"
Singkatnya, candlestick adalah jenis grafik yang mencerminkan pergerakan harga secara real time berdasarkan time frame yang digunakan. Pola-pola candlestick biasanya merefleksikan apa yang sedang terjadi di pasar. Oleh karenanya, dengan memahami pola-pola candlestick, trader bisa mendapatkan informasi seputar struktur harga, kekuatan tren, dinamika Buyer melawan Seller, dan proyeksi arah harga ke depan.
Untuk penggunaannya, trader bebas memilih time frame candlestick yang dirasa paling cocok dengan strategi trading yang dimiliki. Salah satu gaya trading paling populer di Indonesia yang kerap kali menggunakan time frame rendah adalah scalping, dan pengguna strategi ini biasanya dijuluki Scalper.
DI
|
Daftar Isi |
Sekilas Tentang Scalping
Pada dasarnya, scalping adalah strategi trading pada time frame rendah (1 menit -15 menit) dengan tujuan mendapatkan keuntungan cepat. Selain itu, teknik scalping umumnya melakukan open posisi dengan menggunakan margin yang relatif besar dengan target profit yang relatif kecil. Bisanya, para scalper tidak mengejar profit terlalu besar. Mereka berprinsip 5-20 pips sudah cukup asalkan konsisten.
Dalam praktiknya, scalping digolongkan sebagai strategi trading jangka pendek yang cukup spekulatif. Banyak trader yang tertarik mencoba strategi ini, tapi jarang ada trader sukses yang benar-benar mengandalkan scalping sebagai strategi andalan. Salah satu contoh scalping yang terkenal sukses adalah Paul Rotter.
Meskipun masih banyak diragukan keampuhannya untuk meraih keberhasilan konsisten, scalping selalu mendapat banyak peminat. Apabila Anda termasuk trader yang tertarik trading dengan strategi ini, tips meraih keuntungan di pasar forex dengan candlestick 1 menit mungkin layak dicoba.
Baca Juga: Tutorial Forex Scalping Untuk Trader Pemula
Alasan Scalper Wajib Tahu Cara Membaca Candlestick 1 Menit
Trading menggunakan time frame 1 menit mungkin banyak dianggap sebagai strategi yang terlalu riskan dan kurang menguntungkan. Pasalnya, pergerakan candle 1 menit sangat Choppy dan terlalu banyak noise sehingga arah harga sangat sulit diperkirakan. Namun terlepas dari itu semua, mampu membaca candlestick 1 menit juga menghadirkan banyak keuntungan terutama bagi scalper. Apa saja itu?
- Menghasilkan profit dalam waktu singkat. Karena analisa dan eksekusi trading dilakukan di chart berdurasi 1 menit, maka tak perlu menunggu waktu hingga berhari-hari untuk menutup posisi dengan keuntungan.
- Bebas dari ketergantungan trend. Trading di time frame 1 menit tidak berurusan dengan trend karena yang diprioritaskan di sini hanyalah bagaimana cara mengambil keuntungan dari fluktuasi harga. Apakah trend hari ini naik, turun, atau sideways tak lagi menjadi perhatian utama.
- Dapat memanfaatkan pergerakan terkecil untuk mendapat profit. Time frame 1 menit bisa dikatakan adalah time frame trading terendah sehingga mewakili pergerakan harga yang paling kecil. Dengan demikian, Anda bisa memanfaatkan peluang tanpa perlu menunggu harga membuat pergerakan besar (seperti ketika menggunakan strategi swing trading).
- Memungkinkan penambahan posisi trading dalam waktu singkat. Penggunaan time frame 1 menit memungkinkan Anda untuk membuka beberapa posisi dalam suatu waktu. Hal ini bisa menambah akumulasi profit scalping, karena biasanya keuntungan per transaksi dalam strategi scalping tidaklah besar. Namun demikian, perlu dipastikan agar penambahan posisi tetap didasarkan pada sinyal dan aturan trading yang direncanakan.
Cara membaca candlestick 1 menit sendiri sebenarnya tidak jauh berbeda dengan mencerna candlestick di time frame lainnya. Dasar-dasarnya sama, hanya saja diperlukan kecepatan dan ketelitian yang lebih tinggi karena pergerakan di chart 1 menit yang amat berfluktuasi. Bagi trader yang tidak terbiasa membaca candlestick di time frame rendah, maka sinyal ataupun peluang trading akan berlalu sebelum ia benar-benar mencernanya. Untuk itu, butuh pembiasaan diri dan latihan agar skill membaca candlestick 1 menit terus terasah.
Baca juga: Tips Membaca Candlestick Untuk Menguasai Trading Price Action
Strategi Scalping Dengan Candlestick 1 Menit
Strategi yang dibahas di artikel ini hanya akan fokus pada candlestick doji. Dengan demikian, tidak perlu repot menghafalkan dan memahami pola-pola candlestick penting. Selama Anda mengetahui cara membaca candlestick 1 menit yang berformasi doji, maka setup trading berikut ini akan mudah untuk diimplementasikan:
Skenario Buy
- Candle doji ditutup menguat dan berada di atas EMA8.
- Ekor doji bagian bawah lebih panjang daripada bagian atas.
- Pasang order stop limit di level high candle doji.
- Tempatkan stop loss di level low candle doji.
- Gunakan risk reward ratio 1:1 dengan sistem trailing stop.
Skenario Sell
- Candle doji ditutup menguat dan berada di bawah EMA 8.
- Ekor doji bagian atas lebih panjang daripada bagian bawah.
- Pasang order stop limit di level low candle doji.
- Tempatkan stop loss di level high candle doji.
- Gunakan risk/reward ratio 1:1 dengan sistem trailing stop.
Pahami Prinsip Pergerakan Harga
Ingat bahwa strategy holy grail itu tidak ada. Tidak ada satu pun strategi atau metode yang pasti selalu sukses. Meskipun aturan-aturan di atas sudah diterapkan dengan baik, masih ada risiko sinyal tidak sesuai prediksi karena perubahan sentimen pasar yang di luar ekspektasi atau faktor eksternal lainnya.
Pada dasarnya, membaca candlestick merupakan salah satu teknik Price Action yang tidak melibatkan penggunaan indikator teknikal. Cara trading tanpa indikator seperti ini memiliki keistimewaan karena dianggap bisa berpedoman langsung pada dinamika kekuatan pasar yang tercerminkan dalam chart.
Agar strategi scalping dengan candlestick 1 menit lebih bisa diandalkan, Anda bisa mempelajari prinsip pergerakan harga di pasar, bagaimana dinamika pasar bekerja, apa pengaruh kekuatan buyer dan seller, dsb. Secara teknikal, yang mungkin perlu Anda pahami baik-baik adalah:
- Dalam sebuah trend naik, titik-titik dasar (bottoms) dan titik-titik puncak (tops) harga terlihat naik karena adanya ketidakseimbangan antara supply dan demand, di mana demand menjadi lebih besar daripada supply.
- Dalam sebuah trend turun, bottoms dan tops terlihat melemah karena supply yang lebih besar daripada demand menciptakan ketidakseimbangan.
- Dalam sebuah trend netral (sideways), bottom dan tops harga tidak membentuk lereng kenaikan atau penurunan. Pergerakan harga cenderung mendatar karena supply dan demand cenderung seimbang.
Jika sudah memahami dinamika pergerakan harga dan kaitannya dengan price action, Anda mungkin bisa mempertimbangkan penggunaan indikator sebagai konfirmator sinyal. Dalam beberapa kasus, indikator bisa menambahkan nilai lebih dalam suatu analisa teknikal. MA 50 dan 200 contohnya, bisa berfungsi sebagai support atau resistance dinamis yang mengikuti pergerakan harga. Sementara itu, indikator oscillator dapat difungsikan untuk mengidentifikasi momentum (kekuatan trend) harga.
Apapun indikator yang nantinya Anda gunakan, pahamilah bahwa hampir semua indikator teknikal sebenarnya didasarkan pada harga, volume, atau volatilitas. Jadi apabila Anda tahu cara membaca ketiga komponen tersebut, bongkar pasang ataupun kombinasi indikator tak akan lagi menjadi aktivitas yang membingungkan.
Intinya, selalu usahakan agar setup trading Anda sederhana dan mudah dimengerti. Jika menggunakan lebih dari dua indikator, keputusan trading bisa lebih sulit diambil karena ada risiko noise dan penempatan sinyal yang kompleks. Tak ada gunanya menggunakan banyak indikator yang katanya canggih dan bisa menampilkan sinyal akurat jika ternyata malah memicu kebingungan.
Jadi lebih baik, fokuslah pada indikator-indikator dasar yang mudah dibaca seperti Moving Average, Bollinger Bands, RSI, MACD, dan rekan-rekannya. Juga, pahami kategori indikator yang Anda pasang jangan di-chart. Kombinasi indikator yang baik adalah yang sinyalnya bisa saling melengkapi, bukan sekedar mengulangi. Contohnya, kombinasi EMA dan RSI sebagai indikator trend dan momentum akan lebih baik ketimbang RSI dan Stochastic yang sama-sama berfungsi sebagai indikator momentum.
Baca Juga: Scalping Dengan MA Dan MACD
Waspadai Risiko Ini Jika Tak Ingin Rugi Besar
Walaupun menjanjikan keuntungan dalam waktu singkat, scalping di time frame 1 menit juga menghadirkan banyak risiko, terutama bagi mereka yang belum berpengalaman, mudah dipengaruhi emosi, dan tidak bisa mengikuti fluktuasi pergerakan harga di time frame 1 menit.
Itulah mengapa, strategi scalping dikenal berisiko tinggi. Anda bisa cepat profit, tapi bisa juga cepat rugi karena risiko pasar tidak bergerak sesuai arah prediksi. Jika Anda trading di time frame 4-jam atau 1-hari misalnya, Anda akan memiliki lebih banyak waktu untuk menganalisa pergerakan harga atau memodifikasi posisi yang sedang merugi. Namun di time frame 1 menit, harga bisa-bisa sudah bergerak jauh sebelum Anda sempat memperkirakan langkah susulan.
Agar risiko trading tetap rendah selama trading scalping, sebaiknya batasi kapital per transaksi sebaik mungkin. Jangan langsung terjun dengan lot besar karena hal itu akan sangat berbahaya bagi kelangsungan Anda.
Selain itu, sangat penting untuk membuat rencana trading dan disiplin mengikutinya. Tanpa komitmen yang baik untuk menjalankan rencana trading, Anda akan mudah terjerumus sentimen pasar yang membingungkan dan sangat cepat berubah di time frame 1 menit. Bukannya mulai mendapat keuntungan di pasar forex, Anda malah bisa terpancing overtrading yang tanpa sadar menggerogoti balance hingga tak menyisakan dana sepeserpun.
FAQ Strategi Scalping Candle 1 Menit
Strategi scalping dikenal berisiko tinggi. Pada time frame 1 menit, Anda bisa cepat profit, tapi bisa juga cepat rugi karena risiko pasar tidak bergerak sesuai arah prediksi. Agar Anda bisa meminimalisir risiko dan mengoptimalkan profit, berikut adalah pertanyaan dasar mengenai strategi scalping 1 menit.
Apa itu scalping?
Scalping adalah strategi trading pada time frame rendah (1 menit -15 menit) dengan tujuan mendapatkan keuntungan cepat. Scalper tidak mengejar profit terlalu besar, 5-20 pips sudah cukup asalkan konsisten.
Apakah mungkin trading dengan candle 1 menit?
Sangat dimungkinkan. Karena cara membaca candlestick 1 menit sebenarnya tidak jauh berbeda dengan cara baca candlestick di time frame yang besar. Dasar-dasarnya sama saja, Anda hanya perlu kecepatan dan ketelitian yang lebih. Untuk itu, Anda butuh pembiasaan diri dan latihan supaya skill membaca candlestick 1 menit terus terasah.
Apa keuntungan scalping menggunakan candle 1 menit?
Ada banyak, yaitu Anda bisa menghasilkan profit dalam waktu singkat, terbebas dari ketergantungan tren, dapat memanfaatkan pergerakan terkecil untuk mendapat profit, dan memungkinkan penambahan posisi trading dalam waktu singkat
Bagaimana setup buy scalping 1 menit?
- Candle doji ditutup menguat dan berada di atas EMA8.
- Ekor doji bagian bawah lebih panjang daripada bagian atas.
- Pasang order stop limit di level high candle doji.
- Tempatkan stop loss di level low candle doji.
- Gunakan risk reward ratio 1:1 dengan sistem trailing stop.
Bagaimana setup sell scalping 1 menit?
- Candle doji ditutup menguat dan berada di bawah EMA 8.
- Ekor doji bagian atas lebih panjang daripada bagian bawah.
- Pasang order stop limit di level low candle doji.
- Tempatkan stop loss di level high candle doji.
- Gunakan risk/reward ratio 1:1 dengan sistem trailing stop.