Menggunakan candle doji sudah umum dilakukan banyak trader. Namun bagaimana jika yang digunakan adalah dua candle doji untuk mencari sinyal breakout?
Kata "doji" dalam bahasa Jepang berarti kesalahan atau blunder. Nah, sejak cikal bakal candlestick digunakan sebagai indikator dalam perdagangan beras oleh Munehisa Homma pada sekitar tahun 1700-an di Osaka, doji dikenal sebagai petunjuk bahwa pasar beras saat itu tengah berada dalam kondisi netral untuk selanjutnya bergerak dengan dua kemungkinan, yakni:
- Harga melanjutkan tren sebelumnya, atau
- harga mengalami pembalikan arah (reversal).
Dalam hubungannya dengan pasar keuangan dewasa ini, khususnya trading saham, forex, maupun kripto, doji mengacu pada jenis candlestick yang secara visual berbentuk seperti tanda plus (+) atau huruf "T" dengan beragam variasinya.
Karakteristik Doji
Lebih jauh, candlestick doji mengindikasikan pasar tengah berada dalam situasi konsolidasi di mana harga pembukaan (open) dan penutupan (close) berada dalam level yang sama atau hampir sama. Dus, candle dengan formasi demikian nyaris tidak memiliki body atau kalau pun ada relatif tipis saja. Pada chart, doji dapat ditemukan pada beragam time frame, baik mingguan, harian, atau bahkan lima menit.
Visualisasinya demikian:
Dari sisi sentimen, doji merupakan gambaran bahwa minat trader bull maupun bear berada dalam keadaan seimbang. Artinya, kedua belah pihak sama-sama sedang mengamati ke mana harga selanjutnya bakal bergerak dan fase ini kerap ditafsirkan sebagai periode jeda sebelum harga memasuki dinamika selanjutnya.
Secara teknikal, terdapat setidaknya lima variasi doji, mulai dari doji star (bintang), long-legged doji (tanda plus), dragonfly doji (salib), gravestone doji (salib terbalik), hingga the four price doji. Dari ragam tersebut, doji star terbilang paling seimbang karena swing harga tertinggi dan terendah hampir sama. Sementara itu, the four price doji adalah yang paling langka karena ini merefleksikan ketidakpastian sempurna di pasar.
Baca juga: Formasi Doji Candlestick: Pengertian dan Cara Menggunakan dalam Trading
Masing-masing formasi doji tersebut membawa kisah dan konteks yang berbeda-beda, sehingga strategi dan keputusan trading yang diambil pun perlu disesuaikan dan perlu diperkuat dengan indikator tambahan lainnya.
Kurang lebih karakteristik masing-masing doji tampak dari tabel di bawah ini:
Doji dan Breakout
Terkait breakout, doji yang biasa dimanfaatkan di sini adalah formasi doji ganda atau dua doji berurutan pada chart. Ketika kemunculannya berhasil diidentifikasi, trader disarankan untuk tetap wait and see sampai nyata benar ke mana harga bergerak. Hal ini biasanya dapat diketahui dari candle ketiga setelah doji ganda muncul.
Baca juga: Strategi Forex Sederhana Untuk Menajamkan Sinyal Breakout
Seperti ini kurang lebih ilustrasinya:
Dalam perspektif yang lebih luas, perlu diketahui bahwa trading dengan teknik breakout cenderung lebih menjanjikan. Ini mengingat bahwa pada situasi breakout, psikologi pasar dapat dengan mudah terbaca.
Cara Trading Dua Doji Untuk Breakout
Adapun trading dengan memanfaatkan doji ganda untuk strategi breakout umumnya mengacu pada time frame 4 jam dan daily. Berikut ini langkah-langkahnya:
- Tunggulah sampai dua doji muncul.
- Tandai high dan low pada doji.
- Tunggu sampai candle ketiga muncul.
- Bila candle ketiga mendekati sumbu atas candlestick, lakukan entry nuy dan letakkan stop loss 2-3 pips di bawah low doji atau 2-3 pips di bawah candle ketiga.
- Bila candle ketiga mendekati sumbu bawah candlestick, lakukan sell dan letakkan stop loss 2-3 pips di atas high doji atau 2-3 pips di atas candle ketiga.
- Tetapkan target profit pada swing high terdekat untuk order buy dan swing low terdekat untuk order sell. Target dapat juga ditetapkan sebesar tiga kali risiko.
Berikut adalah contoh mempersiapkan posisi sell untuk harga yang breakout dari low candle doji:
Tips Trading dengan Candle Doji
Cara trading dengan memanfaatkan doji ganda terbilang sederhana karena pada dasarnya mengacu pada price action. Selain itu, metode ini membuka peluang menangkap lonjakan harga yang signifikan segera setelah breakout terjadi. Pada sisi lain, risk dan reward relatif terukur sepanjang harga bergerak sesuai ekspektasi.
Sayangnya, doji ganda untuk breakout tidak sering muncul di chart sehingga trader dituntut untuk mengamati lebih banyak pasangan mata uang bila ingin menemukan peluang dari waktu ke waktu.
Trading dengan doji bisa diaplikasikan dalam aneka kondisi, termasuk ketika pasar sedang jenuh beli (overbought) maupun jenuh jual (oversold). Untuk mengetahui situasi kejenuhan di pasar, trader disarankan menggunakan beberapa indikator momentum, seperti Commodity Channel Index (CCI), Relative Strength Index (RSI), William Percentage Range (W%R), atau Stochastics.
Baca juga: Cara Membaca Indikator Stochastic Menurut 3 Macam Fungsinya
Berikut ilustrasi doji yang terbentuk dalam area jenuh jual:
Dalam hubungannya dengan support dan resistance, doji yang muncul pada kondisi downtrend dan menembus support menandakan bearish continuation. Sebaliknya, doji yang ditemukan pada kondisi uptrend dan menembus resistance berarti mengkonfirmasi bullish continuation.
Sekondusif apa pun situasi doji ganda untuk breakout pada chart, trader diharapkan untuk selalu disiplin dalam menerapkan money management guna meminimalkan risiko. Dalam kaitan ini, gunakan stop loss seoptimal mungkin sesuai rekomendasi di atas.
Doji adalah sinyal konsolidasi di pasar yang menunjukkan bahwa buyer dan seller memiliki kekuatan sama besar. Candle selanjutnya-lah yang akan memberikan validitas informasi apa yang sebenarnya bakal terjadi ke depan. Untuk itu, trader perlu memperhatikan kondisi utama pada saat doji tersebut terbentuk, terutama yang terkait trend jangka menengah berikut volume yang terbentuk.