Berkat kemampuannya mengukur kekuatan volatilitas, ATR sering dijadikan sebagai indikator untuk mencari peluang kripto. Bagaimana caranya?
Bisa memprediksi kapan volatilitas pergerakan harga meletus, adalah kemampuan yang tentu para trader ingin pelajari. Sebab, dengan mengetahui waktu meningginya volatilitas, Anda akan bisa menjadi lebih siap untuk peluang entry dan exit, apalagi kalau itu adalah peluang kripto.
Karena pasar kripto masih tergolong baru, tentu bukan perkara mudah untuk mempelajari indikator mana yang cocok buat mencari peluang kripto. Namun sekarang, dari sekian banyaknya indikator analisa teknikal, Anda tidak perlu bingung harus menggunakan yang mana lagi untuk bisa mengenali volatilitas dan mendapat peluang kripto. Indikator apakah itu?
Average True Range atau sering disingkat ATR, merupakan indikator yang dapat mengukur volatilitas. Meskipun tergolong sebagai indikator lagging, para trader sering menggunakan ATR sebagai alat manajemen risiko kripto untuk menentukan level stop loss terbaik.
Tidak bisa dipungkiri bahwa stop loss atau SL sering menjadi momok bagi para trader. Apabila meletakkan SL terlalu jauh, maka Anda akan berisiko kehilangan uang lebih banyak daripada yang bisa diterima. Sedangkan bila terlalu dekat, Anda juga berisiko keluar cepat dari market dengan kerugian.
Kunci keberhasilan ATR dalam mencari peluang kripto adalah harus digabungkan dengan strategi trading yang lain, agar Anda dapat menunggangi volatilitas bukan melawannya. Maka, artikel ini akan membahas pemahaman dasar, serta beberapa contoh strategi cuan mudah dari peluang kripto yang mungkin bisa Anda kembangkan sendiri di masa depan.
DI
|
Daftar Isi |
Apa Itu Average True Range?
Seperti dijelaskan di atas, pada dasarnya, Average True Range merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur volatilitas pasar. ATR dapat digunakan pada berbagai time frame, sekaligus bisa bekerja dengan baik di semua jenis pasar, mulai dari saham, forex, hingga kripto.
Tujuan ATR adalah untuk memberikan informasi kepada trader tentang seberapa banyak aset dapat bergerak dalam periode tertentu. Informasi tersebut bisa Anda dapatkan dengan cara memprediksi seberapa besar volatilitas di pasar.
Selain itu, indikator ini sebenarnya digunakan untuk menentukan kemungkinan target harga, serta alat untuk menempatkan order stop loss, agar memiliki manajemen risiko yang solid.
Indikator ini sesuai dengan pasar kripto terutama karena sifatnya yang fluktuatif. ATR sangat cocok untuk mengidentifikasi peluang kripto, mulai dari memprediksi kemungkinan kisaran harga, hingga membantu Anda dalam mengelola risiko aset. Hal-hal yang harus Anda perhatikan ketika volatilitas meningkat yaitu, besaran lot, target take profit, dan manajemen risiko stop loss.
Cara Kerja ATR Untuk Mencari Peluang Kripto
Pada umumnya, seluruh indikator yang ada di pasar forex ataupun saham, bisa diadopsi dalam trading kripto, tak terkecuali indikator ATR. Indikator ini bekerja sangat baik dalam membantu Anda mengukur perubahan harga (volatilitas) kripto yang amat tinggi. Misal, pada periode tertentu harga Bitcoin bisa naik hingga 990% dalam setahun. Namun, harga juga bisa jatuh secara drastis.
Nah, fakta menarik tentang ATR adalah jangan pernah digunakan sebagai sinyal beli atau jual. Mengapa demikian? Karena indikator ini hanya memberikan besaran rentang pergerakan yang mungkin terjadi pada periode tertentu, bukan untuk menentukan apakah kisaran rentang tersebut akan terjadi ke atas atau ke bawah. Berikut contohnya.
Lalu, bagaimana cara menentukan posisi entry Anda kalau begitu? Inilah kenapa ATR tetap tidak bisa digunakan sebagai satu-satunya indikator saja, namun harus dikombinasikan dengan strategi trading yang menggunakan ATR sebagai penyaring sinyal entry.
Apa itu artinya ATR bisa memberikan informasi mengenai arah tren? Tentu tidak. Seperti yang telah tertulis di atas, ATR hanya mengukur volatilitas saja dan tidak ada yang bisa tahu arah pasti dari volatilitas.
Jadi, kalau hanya untuk mengukur volatilitas, mengapa ATR dianggap penting? ATR tak hanya digunakan sebagai filter sinyal entry saja, melainkan merupakan alat memasang stop loss dan target keuntungan.
Menemukan Peluang Kripto Menggunakan ATR
Seperti yang telah disebutkan di atas, indikator ATR utamanya digunakan untuk mengukur range volatilitas pasar. Namun sebenarnya, ATR punya berbagai manfaat lain. Apa saja?
1. Menentukan Stop Loss
Sebagian besar trader menggunakan indikator ATR untuk menentukan level Stop Loss (SL) pada sebuah posisi. ATR biasanya digunakan sebagai sistem Trailing SL karena memungkinkan penggunaan volatilitas sebagai ukuran untuk melindungi posisi saat ini di pasar. Selain itu, Trailing SL membantu menahan perdagangan untuk waktu yang lebih lama dan mendapatkan hasil maksimal dari pasar yang sedang tren.
Trailing SL hanya boleh dipindahkan untuk mendukung posisi trading Anda yang masih terbuka. Trailing SL dirancang untuk membatasi risiko dan mengunci keuntungan. Dengan begini, Anda tidak lagi menyia-yiakan peluang kripto yang menguntungkan.
Setelah harga memicu entri pendek saat pecahnya bendera bearish dan pasar bergerak sesuai keinginan, maka Anda harus memproyeksikan level Trailing SL. Ini dihitung berdasarkan jumlah harga penutupan saat ini dan satu kali* ATR saat ini:
- Level Trailing Stop Loss untuk posisi short = (Harga Penutupan Saat Ini + 1ATR*)
- Level Trailing Stop Loss untuk posisi long = (Harga Penutupan Saat Ini – 1ATR*)
*Catatan: Anda bisa mengubahnya menjadi 2 atau 3 ATR, tergantung pada gaya trading.
Grafik Bitcoin time frame 15 menit di bawah ini adalah contoh penggunaan ATR untuk menempatkan Trailing SL. Disarankan memakai platform TradingView agar bisa menggunakan script ATR yang telah dimodifikasi seperti Running ATR SL.
Dalam contoh khusus ini, level Trailing SL digambar oleh indikator yang memproyeksikan level secara otomatis (garis merah). Dengan begitu, Anda hanya tinggal memindahkan stop-loss order berdasarkan referensi tersebut.
Perhatikan bagaimana sistem Trailing SL tersebut memberikan jarak yang cukup untuk membiarkan posisi berjalan dan mengambil hasil maksimal dari pergerakan downtrend, sebelum reversal terjadi.
2. Menentukan Target Take Profit
Keuntungan utama menentukan target Take Profit (TP) menggunakan ATR adalah mengetahui target harga wajar berdasarkan volatilitas. Dengan demikian, indikator ATR memberikan perkiraan yang adil mengenai kemungkinan kisaran hari ke depan.
Namun, untuk menyempurnakan hal tersebut, Anda membutuhkan lebih dari sekadar indikator ATR, seperti level Support dan Resistance, titik HH/HL/LH/LL sebelumnya, Moving Average, dan lainnya. Berikut adalah contoh menentukan TP dari peluang kripto yang muncul.
Sebagai contoh, lihat bagaimana setelah harga membuat Double Bottom, dua target utama adalah level resistance A dan B. Saat kondisi fluktuasi pasar sedang yang kuat, Anda bisa menggunakan beberapa ATR sebagai titik untuk TP. Apabila ATR Bitcoin harian saat ini adalah $200, maka Anda mampu menempatkan target TP dari 2 hingga 3 kali nilai ATR atau sekitar $400 hingga $600.
3. Menemukan False Breakout
Kegunaan lainnya dari indikator ATR adalah untuk melihat false breakout. Menemukan false breakout itu rumit, itu biasanya terjadi ketika harga menembus sementara di atas atau di bawah pola market yang sedang berkonsolidasi, level support atau resistance, swing high sebelumnya, atau swing low, namun kemudian segera berubah arah.
Cara termudah mengatasi masalah false breakout adalah dengan menggunakan ATR sebagai indikator utama. Aturan nomor satu dalam trading false breakout adalah mencari sinyal divergensi antara indikator ATR dan pergerakan harga. Dengan kata lain, jika ada perbedaan antara indikator ATR dan pergerakan harga, maka harga tersebut berpotensi menghadapi false breakout.
Baca Juga: Strategi False Breakout: Peluang Dari Sebuah Kepalsuan
Misalnya, jika breakout tidak disertai dengan kenaikan ATR, hal tersebut kerap menjadi false breakout. Secara umum, false breakout cenderung terjadi ketika nilai ATR sedang rendah. Dengan dapat menemukan false breakout, berarti juga telah menemukan peluang kripto yang menguntungkan.
Kesimpulannya, untuk menemukan penembusan palsu menggunakan indikator ATR cukup cari petunjuk ini:
- Harga telah mencapai kisaran sebenarnya rata-rata harian atau berada di atas batas atas kisaran.
- Penembusan tersebut tidak disertai dengan kenaikan ATR.
Cara Mengeksekusi dan Mengelola Peluang Kripto dengan ATR
Sering kali, cara terbaik untuk memahami suatu konsep adalah melalui contoh praktis. Maka, berikut ini adalah contoh yang menunjukkan bagaimana peluang kripto dapat dieksekusi dan dikelola.
Berdasarkan grafik di atas, entry didasarkan pada persilangan kedua indikator SMA. Penempatan SL bisa beberapa pips dari sumbu candle sebelumnya. Setelah posisi menguntungkan, pemindahan Trailing SL harus berdasarkan pada ATR, yaitu garis hijau. Trailing SL harus selalu dipindahkan sampai harga menyentuh SL.
Kesimpulan
ATR adalah indikator yang bagus untuk membawa hasil trading Anda ke tingkat yang lebih tinggi. Namun, batasan utamanya adalah ia hanya memberikan informasi mengenai volatilitas, bukan untuk mendapatkan sinyal entry yang tepat. Dengan kata lain, ATR selalu bergantung pada strategi trading Anda.
Namun apabila Anda telah menemukan strategi trading yang tepat, indikator ATR dapat memberikan parameter manajemen risiko yang pas dan target harga yang wajar.
Selain Average True Range, masih ada banyak indikator yang dapat membantu Anda mengukur volatilitas aset kripto, mulai dari Bollinger Bands hingga Parabolic Stop and Reverse. Pelajari lebih lengkap di artikel berjudul, "Kiat Sukses Trading Dengan Volatilitas".